Saturday, January 30, 2010

My Husband Makes Movies - Nine

Another Broadway music...this one is from Nine...

Sayang, gue belum pernah liat secara langsung produksi Broadway-nya, yang gue liat langsung adalah film-nya NINE, dan seperti yang udah pernah gue tulis, gue suka banget sama lagu "My Husband Makes Movies" di film itu...apalagi dengan wajah Marion Cotillard yang agak-agak sendu gitu bikin lagunya jadi gimana...gitu.

Ternyata, seperti kebanyakan film-film adaptasi Broadway, pemeran di Broadway dan di film tentu berbeda. Nine pun juga sama. Pertama kali dibawakan oleh Karen Akers, kemudian dibawakan oleh Mary Stuart Masterson (Broadway Revival Cast - Antonio Banderas jadi Guido), dan terakhir diperankan oleh Marion Cotillard. Gue cuma ngebahas perannya Louisa Contini lho ya...untuk lebih jelasnya, seperti biasa, monggo mengunjungi wikipedia :)

Dan seperti biasa juga, terdapat perbedaan lirik antara di Broadway dan di film. So far, gue lebih suka feeling yang dimunculkan di film. Tapi toh memang harus diakui, selain medianya berbeda, adegan dari lagu yang satu itu ternyata dibuat berbeda. Jadi memang feeling yang hendak disampaikan pun juga berbeda. Tapi tetep, gue lebih suka yang Marion punya hahaha...

Kalo di film, Louisa nyanyi pada waktu sedang acara makan malam untuk memberi dukungan ke suaminya, Guido. Sementara di Broadway ketika Louisa diwawancara mengenai gosip retaknya hubungan antara dirinya dengan Guido.

so...which one is better?

PS: di player-nya ada video from youtube, jadi untuk yang versi Broadway bisa ditonton. Kualitasnya sih enggak gitu bagus, tapi lumayan lah. Klik aja yang ada tulisan 'video' di bawah gambar not itu.

PSS: teks yang diwarnain merah artinya lirik itu berbeda dari yang Broadway punya.

From the movie (Marion Cotillard)
My husband makes movies.
To make them he lives a kind of dream
In which his actions aren't always what they seem.
He may be on to some unique romantic theme.
Some men run Banks, some rule the world
Some earn their living baking bread.
My husband, he goes a little crazy
Making movies instead.

My husband spins fantasies,
He lives them, then gives them to you all.
Like Michaelangelo, he paints his private dome
But can’t distinguish what’s his work and what’s his home

Some men buy stocks, some men punch clocks,
Some leap where others fear to tread.
My husband as author and director,
Makes up stories in his head.


Guido Contini, Luisa Contini,
Number one genius and number one fan,
Guido Contini, Luisa Contini,
Passionate woman in love with this man
Long ago, many years ago
Once we two were Guido Contini, Luisa his lover,
Actress with dreams and a life of her own,
Then we had no end of worlds to discover
Singing together all night on the phone.
Long ago, someone else ago,

Long ago, someone else ago,
How he needs me so,
And he'll be the last to know it.

My husband makes movies.
To make them, he makes himself obsessed.
He works for weeks on end without a bit of rest,
No other way can he achieve his level best.

Some men read books, some shine their shoes,
Some retire early, some stay up to dream and muse
My husband only rarely comes to bed,
My husband makes movies instead,
My husband...makes movies...


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com



From Broadway (Mary Stuart Masterson)
[REPORTERS]
Not since Charlie Chaplin
Has there ever been a film Director
Like this

[FIRST REPORTER]
Mrs. Contini, is there any truth to the rumor
that your marriage is in jeopardy?

[LUISA]
None whatsoever.

My husband makes movies.
To make them he lives a kind of dream
In which his actions aren't always what they seem.
He may be on to some unique romantic theme.
Some men catch fish, some men tie flies,
Some earn their living baking bread.
My husband, he goes a little crazy
Making movies instead.

My husband spins fantasies,
He lives them, then gives them to you all.
While he was working on the film on ancient Rome,
He made the slave girls take the gladiators home.
Some men buy stocks, some men punch clocks,
Some leap where others fear to tread.
My husband as author and director,
Makes up stories in his head.


Guido Contini, Luisa Contini,
Number one genius and number one fan,
Guido Contini, Luisa Contini,
Daughter of well-to-do Florentine Clan,
Long ago, twenty years ago,
Once the names were Guido Contini, Luisa Del Forno,
Actress with dreams and a life of her own,
Passionate, wild and in love on Livorno,
Singing with Guido all night on the phone.
Long ago, someone else ago, how he needs me so,
And he'll be the last to know it.

My husband makes movies.
To make them, he makes himself obsessed.
He works for weeks on end without a bit of rest,
No other way can he achiev his leve best.

Some men read books, some shine their shoes,
Some retire early when they've seen the evening news.
My husband only rarely comes to bed,
My husband makes movies instead,
My husband...makes movies...

[FIRST REPORTER]
Thank you very much, Mrs. Contini.


Thursday, January 28, 2010

Radames' Letter - Elton John & Tim Rice' Aida


I'm sorry for everything I've said
And for anything I forgot to say
When things get so complicated
I stumble at best muddle through
I wish that our lives could be simple
I don't want the world only you

Oh I wish I could tell you this face to face
But there's never the time never the place
So this letter will have to do
I love you....


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com



Radames' Letter merupakan salah satu lagu yang ada di drama musikal Broadway karya Elton John dan Tim Rice, AIDA. Lagu ini, dinyanyikan oleh Shania Twain, ada di album Elton John & Tim Rice' AIDA-concept album. Para penyanyinya semua bintang terkenal (pada saat itu setidaknya, 1999). Berhubung AIDA ini masih berhubungan dengan Disney, maka pada waktu itu, kasetnya (belum kenal CD waktu itu apalagi internet) ikutan gue beli dan gue lumayan jatuh cinta dengan beberapa lagu di dalamnya. Yang cukup terkenal pada waktu itu tentu "Written in the Stars" duetnya Elton John dengan LeAnn Rimes. Sekarang gue lagi nyari tuh albumnya. Udah ngubek-ngubek internet, masih belum dapet juga. Hm...time to hit the music store! hehehe...

Gue suka dengan ini lagu karena lagunya sederhana, kata-katanya dalam, dan musiknya pun juga sesuai. Inget banget waktu pertama kali denger nih lagu, gue begitu tertegun. Pas banget untuk yang pingin lagi pingin minta maaf :))

Judul aslinya sih seharusnya
Radames' Letter, dinyanyikan oleh Radames (thus the title) untuk Aida...hm...let see if I can make it easier...

Menurut Wikipedia, Elton John & Tim Rice' AIDA ini berdasarkan cerita/opera Giuseppe Verdi, dengan judul yang sama yaitu AIDA. Kalo Verdi punya berbahasa Italia dan jenisnya opera, kalo Elton John & Tim Rice punya jenisnya rock musical dan tentunya berbahasa Inggris. Monggo mengunjungi wikipedia untuk lebih jelasnya ya. Yang pasti, ini musikal memang 'punya' Disney.

Ceritanya sendiri mengenai cinta segitiga antara Amneris (anak Firaun) - Radames (Kapten tentara Mesir, tunangan Amneris, calon pewaris Firaun; karena menikah dengan Amneris) - Aida (budak yang dihadiahkan untuk Amneris, yang ternyata adalah Princess of Nubia; bangsa yang saat itu dijajah Mesir).

Gue tadi dah baca ceritanya di wikipedia...sedih euy ceritanya...jadi silakan baca wikipedia aja ya untuk lebih jelasnya hehehe...

Dulu pernah nonton ada univ mana gitu yang nampilin musikal ini di GKJ, tapi hasilnya menurut gue kurang banget...jadi rada kecewa nontonya...mungkin bukan soal yang nyanyi tapi lebih ke masalah teknis. Duh mengganggu gue banget deh, jadi enggak enjoy nontonnya.

Tapi toh gue berhasil mendapatkan original Broadway Cast albumnya (kalo gak salah) jadi yah tinggal menggunakan imaginasi aja deh... :)

This is one of Broadway Musical I want to see...

Books That Are Still Needed To Be Finished...


Awalnya sih tiba-tiba kepikiran mau bikin list buku-buku kategori Young Adults yang menurut gue bagus, tapi entah kenapa tiba-tiba jadi keinget sama setumpuk buku yang belum gue baca or baru baca separo alias berhenti di tengah jalan. Padahal itu buku-bukunya bagus lho. Gue sendiri enggak tahu kenapa tiba-tiba berhenti baca.

Seperti contohnya Sherlock Holmes: The Complete Novels and Stories volume 1. Bukannya belum pernah baca, tapi karena waktu itu nemu yang Bahasa Inggris di Periplus dan cuma 70 rb jadinya beli.

Terus masih ada bukunya Peter Pan book 2 & 3 yang belum selesai gue baca (book 3 malah belum gue sentuh sama sekali!)


MUNGKIN yang agak bikin males, terutama di book 2 adalah...Peter cemburu sama...Henry (kalo gak salah) yang nanti di book 3 bakal married sama Molly yang nanti jadi ortunya Wendy. Ceritanya sendiri di book 2, sejauh yang gue baca, emang menegangkan dan bener-bener bikin kita tertarik, tapi entah mengapa kemaren itu sempat terhenti.

Yang bagus sih, gue udah beli book 4 dengan harga yang super murah. Pas lagi ada diskon di Aksara, dan itu buku yang masih hardcover dan awalnya berharga 246 ribu itu hanya dijual 100 rb saja! Hehehe langsung lah itu buku gue beli, mana waktu itu tinggal 3 pula! Heh...UNTUNG bener! Eh udah gitu masih dapet disc dari Citibank 5% hehehe not bad lah!!

Dan waktu kemaren Sabtu ketemuan dengan anak-anak Psiko, begitu bubar dinner, gue menyempatkan diri untuk mampir ke Gramedia dulu dan bertemu dengan bukunya Brian Jaques "Redwall" yang udah berbuku-buku (bukunya udah banyak maksud gue). Sejauh ini udah sampe seri 20, sedangkan gue baru mau mencoba baca buku 1!!


Ceritanya sejauh ini cukup menarik meskipun dapat dilihat dari covernya kalo tokoh utamanya bukan manusia, tapi hewan-hewan. Untungnya buku ini or seri ini tidak melulu harus dibaca secara berurutan alias bersambung. Malahan kalo gue liat wikipedia, timeline bukunya pun tidak berurutan. Membuat gue jadi berpikir ulang untuk baca menurut tahun terbit atau menurut timeline di buku. Tapi yang pasti sih ini buku cukup menarik untuk dibaca terusannya.

Lalu masih ada lagi buku klasik yang sedang diniatkan baca, yaitu Lewis Carol' Alice in Wonderland & Through The
Looking Glass.


Well mungkin karena ini termasuk buku klasik, jadi gue rada berat untuk bacanya. Ditambah lagi setelah nonton filmnya Disney membuat gue jadi rada males untuk baca aslinya. Tapi toh memang harus dicoba untuk dibaca sih, karena 'kan versi film dan buku pasti beda. Apalagi versi Disney, versi yang diperhalus :)

Dan kemaren masih beli satu lagi buku klasik, The Secret Garden by Frances Hodgson Burnett. Another classical literature yang udah pernah gue baca, versi Bahasa Indonesianya waktu masih SD kalo gak salah. Dan ini termasuk cerita yang meskipun awalnya menyebalkan (ada tokoh yang menyebalkan soalnya) tapi toh in the end semua jadi bahagia.


Hieh...kudu mulai dibaca nih buku-buku...

Sunday, January 24, 2010

When Psycho Friends Meet...

Meta-Yufita-me-Jay-Priska-Lidya-Yosi

Hari Sabtu kemaren, tanggal 23 gue ketemuan sama anak-anak Psiko Untar geng gue dulu. Udah cukup lama juga kita enggak ketemuan. Padahal semuanya kecuali Lidya tinggal di Jakarta, tapi berhubung rumahnya pada jauh-jauh dan kegiatannya pada beda-beda, jadi ya enggak pernah ketemuan deh. Satu-satunya yang bisa kita akhirnya ketemuan, apa lagi kalo bukan karena Lidya pas lagi dateng. Mungkin udah 5 tahun terakhir ini Lidya di Aussie dan pulangnya cuma setahun sekali, yaitu di akhir tahun. Kali ini dapat tambahan 1 orang, yaitu Jay Patricia.

Sama seperti model jaman SMA dulu, yang namanya temen itu pasti awalnya nge-group sendiri-sendiri. Gue awalnya itu cuma bareng Yufita, Yosi, dan Lidya. Kemudian Lidya ketemu Priska di kelas Agama Kristen (waktu itu dia ndirian, sedangkan kita bertiga Katolik). Priska membawa Meta, Sylvia, dan Eddy, dan akhirnya mergernya kami semua itu. Eddy kemudian menghilang entah kemana hahaha.... Along the way, lama-lama kita pun mulai mengenal wajah-wajah satu angkatan, yang meskipun emang jumlahnya banyak tapi berhubung lingkupnya kecil jadi ya pasti hafal. Mulailah kami berkenalan dengan geng-nya Jay. Meskipun gue masih tetep lebih sering jalan sama geng gue ndiri, tapi kemaren seru juga bisa ada Jay :)

Janjian ketemu di Grand Indonesia jam 2, tapi jam 1 di rumah mulai hujan, jadilah baru pergi nunggu hujan reda. Maklum hujannya cukup kenceng, disertai dengan angin yang gue jamin pasti bakal bikin gue basah kuyup kalo nekat pergi. Jam 2 baru pergi, jemput Yosi dan meluncur ke Grani. Untung jalanan cukup bersahabat, alias lancar.

Ketemu Jay (yang katanya udah dari jam 1 hahahaha) dan Lidya serta Priska yang udah dateng. Cuma duduk 10 menit kemudian mulai jalan cari makan karena gue kelaperan, belum makan siang bo!

Setelah muter-muter eskalator, kemudian bergerak sepanjang resto di bagian jepang dan china, akhirnya diputuskan untuk makan di Y & Y. Gue sih yang ngajak, sebab saya penasaran. Dan verdict-nya...well...it's expensive, tapi kurang sesuai dengan lidah gue. Makanannya enggak gitu enak. Or mungkin pesenan gue yang kurang itu enak. Sempet pesen sushi...lumayan sih, standard lah. Pizza dia cukup enak dough-nya...tapi ya itu...quite expensive dan rasanya enggak balik lagi deh :) cukup sekali, yang penting gue dah nyoba dan tau.

pizza XXL

Kita duduk kurang lebih 3 jam. Kenapa begitu, karena waktu kita nyampe dan duduk kemudian pesen, itu fountain mulai pertunjukkan. Dan sampai akhirnya kita bayar itu bill, total fountain yang kita dengarkan itu 4. Jadi ya...bisa dibilang kita duduk nongkrong ngobrol sekitar 3 jam lebih. Kacau!

Format 'pertemuan' kali ini sebenernya enggak banyak berubah. Meta datang dengan suami dan anak perempuannya, Velline (hm...agak enggak tau nulisnya tapi namanya begitu) yang baru 8 bulan; Yufita juga dengan her husband Ino, yang rasanya makin gendut hahahaha, sementara Fita enggak hamil-hamil hahahaha; sedangkan Priska datang dengan pacarnya Yusril (tanpa Mahendra di belakang namanya). Sementara yang lain...yaitu gue Yosi dan Jay, masih menikmati masa lajang, sementara Lidya sedang 'ditinggal' her future husband kerja ke Jepang.

Pembicaraan dimulai dari gosip tentang salah satu temen Psiko jaman dahulu kala yang super lebay or mungkin juga agak-agak bodoh plus mungkin mengidap syndrom exhibitionism super duper tinggi. Lucu aja ngedenger ceritanya, tapi juga disertai dengan gelengan kepala dan pertanyaan mendasar, "why did she do that????". Oh well...cerita yang cukup menghibur dan cukup berguna sebagai ice-breaker hahahaha...

Dan...bukan anak Psiko namanya kalo pembicaraan kemudian tidak beralih ke hal-hal yang lebih serius, apa lagi kalo bukan soal pendidikan anak. Berhubung baru Meta yang punya anak, jadi memang nara sumber-nya dia. Dan entah bagaimana, nyaris dari kami itu (mungkin kecuali Jay) itu rata-rata emang pada punya bakat guru. Fita jelas-jelas guru SD, gue pernah jadi guru BP, Meta pernah jadi dosen dan sekarang jadi guru les piano, sedangkan Priska, Yosi, dan Lidya masing-masing pernah jadi guru sekolah minggu di gereja. Jadi ya...gitu deh. Pendidikan dan anak. Dua hal yang emang bener-bener menarik untuk di bahas.

Akhir tahun ini, kalau bisa Lidya akan bawa cowoknya ketemu dengan kita-kita...semoga bisa deh. Penasaran juga soalnya, pingin ketemu.

Speaking of cowoknya Lidya, kemaren itu obrolan terbagi dua...cewek-cewek ngobrol sendiri, sementara yang cowok-cowok ngobrol sendiri juga hahaha...seru juga sih kemaren itu.

Akhirnya sekitar jam 7-an, semua pada bubar jalan. Dan seperti biasa, butuh waktu sekitar 15 menit untuk bener-bener bubar hahahaha...sementara itu, gue dan Yosi lanjut ke Gramedia.

And that's for another story :)

Saturday, January 23, 2010

Glee - TV Series


Glee...film seri baru yang lagi (baru mulai) main di Star World. Iklannya/promosinya cukup gencar juga, mungkin karena seri ini masih baru dan penerimaan masyarakat Amrik sendiri amat sangat positif akan film seri ini. Sedangkan gue? Ya iya lah. Musikal gitu lho. High School Musical 1-3 aja gue tonton!

Pertama kali denger tentang Glee itu...sepertinya udah cukup lama. Maksudnya lama, berbarengan dengan dimulainya film seri ini di Amrik sono, yang kalo enggak salah (menurut Wikipedia) main di bulan September. Tertarik dan penasaran dengan Glee karena sempet baca tentang Adam Lambert (runner-up American Idol season 8 kemaren) yang ditawarin untuk muncul di Glee (or something like that) dan gue jadi penasaran. What is Glee???

Kalo gue penasaran akan sesuatu, biasanya yang gue tuju adalah WIKIPEDIA. Sumpah deh, segala juga ada di Wikipedia!

Nah betapa antusiasnya gue pada saat baca tentang Glee itu. Glee ternyata drama musikal komedi. Latar belakangnya anak-anak SMA, tapi tidak seperti 90210 (Beverly Hills) atau Gossip Girl, Glee berpusat pada klub sekolah glee yang kegiatannya none other than...singing/performing. Jadi udah pasti bakal banyak lagu-lagu yang dipake/dinyanyiin di film ini. Glee lebih serius dibandingkan High School Musical 1-3, jauh lebih serius kalo boleh gue bilang. Ditambah, lagu-lagu yang ada di Glee merupakan lagu-lagu yang udah sering kita denger. Buat yang udah nonton seri pilotnya pasti tahu. Btw, pilot di sini bukan judul seri Glee ya, tapi merupakan seri perdana. Agak enggak ngerti juga sih kenapa dibilang pilot.



Sesudah baca info tentang Glee, gue malah jadi makin penasaran, maka dimulailah hunting gue untuk bisa menonton meskipun secara online itu film seri. FYI, jarak antara pilot dengan episode berikutnya, itu jaraknya cukup jauh. Pilot di rilis bulan Mei, sedangkan episode berikutnya main bulan September. Sedangkan gue tahu atau mencari tahu itu sebelum episode regular main, jadi 'kan seri pilot harunya udah main, dan biasanya udah mulai beredar tuh di internet. Entah berata situs yang gue datengin untuk bisa liat. Enggak ketemu-ketemu. Di Youtube enggak ada. Kalaupun ada situs yang memang menyediakan, tetep enggak bisa ditonton karena gue di Indonesia. Kayaknya cuma untuk orang-orang yang di US aja deh yang bisa/boleh nonton. Dan gue udah mulai desperate banget nih...makin penasaran.

And guess what I did after everything I've done is failed? Yup. The one and only. I downloaded it! Sampe special unduh program supaya gue bisa buka file-nya karena formatnya .avi, beda dengan format biasa. Unduh pake torrent jadi ya bisa dibilang butuh waktu. Tapi begitu berhasil dan selesai...WOW!! PUAS!! hahahaha....


Gue amazed banget sama Rehab nya Amy Winehouse. Amazed dengan lagunya (gue jadi suka), in awed dengan dance-nya, dan gue menganga begitu liat adegan itu. Sampe sekarang pun gue tetep suka banget. Gue tuh suka banget sama dance yang dinarikan bersama-sama, apalagi yang modelnya powerful gitu. Terkesima dan terpukau banget deh pokoknya. Dan terakhir, gue jatuh cinta dengan lagu Don't Stop Believing. Siapa yang enggak coba? Lagu lama yang kata-katanya sering banget dan nyaris selalu digunakan untuk menjadi penyemangat.

Dan seperti biasa, gue langsung hunting lagu-lagunya. Enaknya di Amrik sana, setiap kali satu episode selesai diputer, maka lagu-lagunya bisa diunduh (sepertinya free) hari itu juga di i-tunes, untungnya buat gue ya jadi lagu-lagu itu bertebaran di penjuru internet/blog, tinggal gue yang unduh. Ditambah lagi kemudian Glee The Musical album 1 dan 2 juga kemudian keluar. Sekarang tinggal gue beli yang asli (yang gue unduh kualitasnya kurang bagus. Ya iya lah!!).

Sekali lagi, untuk penyuka film-film musikal, Glee jelas-jelas film seri yang menarik untuk ditonton, dilihat, dan dinikmati. Ceritanya meskipun 'sederhana', tapi karena dikemas dengan lagu-lagu yang menarik, dengan efek dramatik, dengan konflik yang bikin gregetan, dengan tokoh-tokoh yang juga bikin gregetan, film seri ini jadi menarik untuk dilihat. You'll going to love the protagonist and hate the antagonist :), without the extreme from Indonesian' style of movie (sinetron). Ditambah lagi, film ini akan 'bertebaran' bintang-bintang tamu. Sempet ada Kristin Chenoweth (my fave), kemudian ada Josh Groban (cameo) dan bintang-bintang lainnya.

So keep on watching Glee on Star World every Wednesday at 8 pm wib, right after American Idol (iklan banget sih!!!)

Friday, January 22, 2010

NINE (2009)


Kemaren, gue berhasil nonton ini film. NINE, sutradara Rob Marshall yang dulu pernah bikin Chicago. Inget Chicago? Catherine Zeta-Jones, Richard Gere, dan Renee Zelweger. Buat yang seneng dengan film-film musical, pasti tertarik dengan film yang satu ini. Ditambah lagi, yang main pun enggak tanggung-tanggung. Daniel Day-Lewis ditemani dengan 7 (TUJUH) aktris (satu singer sih) yang emang powerfull. Kalo gue enggak salah, para pemainnya, kecuali Fergie, pernah menang or setidaknya mendapat nominasi untuk Academy Award, Judi Dench, Nicole Kidman, Marion Cotillard, Penélope Cruz, Sophia Loren, Kate Hudson, dan Fergie.

Menurut Wikipedia, film Nine ini berdasarkan buku Arthur Kopit yang kemudian dijadikan drama musikal (di Broadway, I presume), sedangkan bukunya Arthur ini terinspirasi oleh film semi-autobiografi Federico Fellini, 8 1/2. Sekarang, dipindahkan ke dalam format film.

Malem sebelum tidur, gue ngedengerin soundtrack-nya dan mau enggak mau satu persatu adegan-adegan itu muncul lagi di kepala gue. Seluruh lagu-lagu yang dinyanyikan memang sudah tentu disesuaikan dengan peran masing-masing, jadi bisa dibilang dari lagu-lagu yang dinyanyikan kita jadi tahu personality itu para tokoh. Ya iya lah, namanya juga film musikal!

Dari seluruh lagu-lagu yang ada, cuma 1 yang familiar di kuping gue, The Unusual Way, bagian Nicole Kidman, karena itu lagu pernah dinyanyiin sama Jo Su Mi. Kalo Dito (gue nonton bareng Dito, Rany, Freddy, dan Winy) suka bagian Fergie, Be Italian, terutama dance-nya yang emang harus gue akui, keren sih. Lagu bagian Penelope Cruz, A Call from Vatican, pun juga 'menantang' dan keren. Tapi dari keseluruhan, gue paling suka bagian Marion Cotillard, My Husband Makes Movies, sama Take It All, somehow gue bisa merasakan feelingnya Louisa (nama tokoh Cotillard).



Nine
berkisah tentang....Approaching the age of fifty, film director Guido Contini (Daniel Day-Lewis) is facing a midlife crisis that is stifling his creativity and leading him into a variety of complicated romantic involvements. As he struggles to even start his latest film, Italia, he's forced to balance the numerous formative women in his life, including his wife, Luisa (Marion Cotillard); his mistress, Carla Albanese (Penélope Cruz); his film star muse, Claudia (Nicole Kidman); his confidante and costume designer (Judi Dench); an American fashion journalist, Stephanie (Kate Hudson); a prostitute from his youth, Saraghina (Fergie); and his mother (Sophia Loren).


Menurut gue, film ini 'depressing'. Bukan dari ceritanya, tapi karena Guido-nya sedang mengalami tekanan jadi mau enggak mau yang nonton pun jadi terbawa/merasakan tekanan tersebut. Tekanan tersebut agak berkurang setiap kali para cewek-cewek itu mulai 'bernyanyi', kecuali mungkin bagian Marion Cotillard dan Penelope Cruz hahahaha...

Dan di akhir film, bener-bener di akhir film, mungkin 10 menit sebelum credit title mulai muncul, gue nyaris menitikkan air mata. Kenapa? Well...agak susah diceritakan tanpa menceritakan endingnya :) yang pasti sih gue ngeliat last scene itu sebagai 'kebangkitan' Guido, bahwa ia sudah berdamai dengan dirinya, bahwa orang-orang (para wanita dalam hidupnya) dengan setia selalu mendukungnya, dan juga menyadari bahwa para wanita dalam hidupnya-lah yang telah membentuknya menjadi dirinya yang sekarang ini (vice versa dengan para wanita-wanita tersebut). Dan di adegan terakhir, ketika muncul siluet Guido sedang menjadi sutradara dan kemudian berkata, "Action!", lalu layar menggelap...bener-bener takes my breath away.

Kalo ngebaca di Wikipedia, terutama cerita Nine yang untuk Broadway, intepretasi last scene itu berbeda, tapi ya sudah lah :) gue lebih suka versi gue hahahaha...

Secara garis besar, gue menikmati film ini, gue menikmati all the songs and dances in the movie, tapi mau tidak mau ya memang harus mikir untuk bisa mencoba 'mengerti' jalan pikiran Guido dan sembari bertanya-tanya "jadi ini akhirnya gimana??"

So...untuk yang penasaran dengan ensemble cast yang super ini yah monggo lah diliat. Untuk penggemar film musikal, ini juga sayang untuk dilewatkan. Keren lah pokoknya :)

Wednesday, January 20, 2010

New Layout

Well...akhirnya diganti juga layout terakhir...nyaris 2 jam nyari layout baru (nyari layout lama juga sih...file-nya nyelip). Belum menemukan yang sreg bener. Pingin banget bisa bikin ndiri...kebetulan ada tuh site yang agak-agak ngasih tau caranya...semoga sempet bikin or lagi ada ide.

So far...ini layout kedua hahaha...layout lama sempet dipasang, tapi kemudian masih browsing-browsing lagi dan ketemu layout yang ini. Terlihat cantik, jadi dicoba.


Tertarik karena ada cewek cantik di ujung itu :) biasanya gue menghindari penggunaan gambar kartun cewek-cewek skinny gitu, karena takut misleading hahaha...bukan gue banget tuh gambar cewek-cewek skinny itu...tapi ya sudah lah kali ini membuat pengecualian :) semoga enggak terlalu cowboy....

Kali ini, coba lah dipasang 'gambar' layoutnya...biar next time layout ini enggak dipake, at least gue inget layoutnya kayak apa.


Yah...semoga enggak ganti layout lagi.

Sebenernya sih pingin nyari layout warna merah, biar sesuai dengan Chinese New Year dan Valentine yang tiba di hari yang sama...tapi belum nemu yang bagus, jadi untuk sekarang ini lagi.

Coklat/krem lagi ya...

Thursday, January 14, 2010

The Chipmunks, The Detective, and The Princess

Udah LAMA banget pingin nulis review tentang tiga film ini...tapi selalu aja kena 'halangan'. Dari yang udah ngantuk, males, sampe karena sibuk baca komik/manga, jadi lupa segala-galanya. Tapi hari ini, dengan niat dan tekad kuat, akhirnya berhasil juga untuk mulai menulis...so here goes.

Hm...sorry berat kalo malah jadi ada spoilernya ya...sometimes I can't help it :)

First we have Alvin and the Chipmunks: The Squeakquel



Waktu film Alvin and the Chipmunks pertama kali muncul (main di bioskop) gue enggak tertarik sama sekali. Alasannya klise. Bukan buatan Disney salah satunya. Dan lagi, pas ngeliat trailernya, gue emang enggak tertarik. Males aja gitu nonton para chipmunks ini berbuat kekacauan...jadi ya gue skipped nonton ini film. Meskipun harus gue akui, suara mereka emang lucu banget :)

Nah begitu the squeakquel ini muncul, entah mengapa gue langsung tertarik. Gue tertarik dengan the Chippetes. Gila!! Ngeliat mereka nyanyiin lagunya Beyonce, All the Single Ladies, dengan suara chipmunks mau enggak mau pasti bikin siapapun yang denger ketawa terbahak-bahak. Belum lagi ngeliat liukan badan mereka...wuih...Beyonce juga kalah kali hahaha...

Jadi kali ini, gue nonton Alvin and the Chipmunks: The Squeakquel. Untungnya, Alvin and the Chipmunks yang kesatu main di Star Movies, jadi paling enggak gue tau lah awal mulanya tuh chipmunks jadi penyanyi gimana (meskipun gue enggak gitu ngikutin juga sih).

Gue nonton ini filma bersama dengan Sufei (my partner in crime) di Plaza Indonesia XXI, yang kemudian disambung dengan film Sherlock Holmes (review berikutnya). Hari itu, hari Selasa, nyaris hanya kita berdua yang nonton, tapi toh kemudian muncul beberapa orang lainnya :)

Gue kasih nilai...7 out of 10 lah. Menghibur, lucu, dilengkapi dengan lagu-lagu yang keren-keren (the chippettes juga menyanyikan lagu Katie Perry, Hot and Cold!!!), tidak lupa dengan tokoh yang jahat, konflik diantara para chipmunks, dan tentunya happy end.

Karena target audience-nya adalah anak-anak, jadi memang jalan ceritanya sederhana dan konflik yang ditampilkan pun juga tidak terlalu njelimet. Selain itu, film ini punya nilai/mengajarkan sesuatu juga sih untuk penonton (dalam hal ini mungkin anak-anak ya), tentang pentingnya keluarga, kebersamaan. Sederhana, tapi yah..cukup dalam lah. Sekali lagi, menurut gue peran orang tua cukup diperlukan, meskipun enggak terlalu sih :) karena yah ini film cukup asik untuk dinikmati begitu saja.



Berikutnya, Sherlock Holmes. Gue cuma bisa bilang, WOW!! It's a must see movie!! Gue beruntung bisa liat nih film dua kali, dan rasanya baru kali ini gue enggak merasa bosen or merasa pingin buru-buru pindah scene. Not this movie. Bahkan Avatar pun gue masih merasakan ada bagian yang enggak mau gue liat (bukan karena adegannya jelek, tapi mungkin karena adegannya lebih ke conversation, jadi rada males aja hehehe).

Setelah nonton Sherlock Holmes untuk kedua kali, gue menyadari bahwa SANGAT BANYAK sekali kata-kata Sherlock yang bagus!! Bukan karena kata-kata yang diucapkan itu merupakan nasihat or apa, tapi gimana ya...kata-kata yang diucapkan tuh bukan sekedar percakapan biasa. You have to see it to know what I mean :)

Terutama buat yang ngerti Bahasa Inggris, please listen to the words he was saying. Jangan hanya bergantung pada teks yang ada, karena ada beberapa yang menurut gue kurang tepat. Tidak salah, hanya kurang tepat. Dan pay attention! Film ini punya ritme yang cepat. Jadi, ketinggalan satu kata or satu kalimat, bisa cukup fatal akibatnya :)

Gue suka banget ngeliat interaksi antara Watson dan Holmes. Dan yah harus gue akui, gambaran Guy Ritchie (do you know that it's a Guy Ritchie movie?) akan Holmes dan Watson jauh berbeda dari apa yang digambarkan di buku atau di film-film Holmes yang lama. Holmes yang ini lebih...lebih slengekan, lebih bengal, lebih santai, lebih cuek. Sedangkan Watson lebih...lebih santai, sama pinternya dengan Holmes, dan lebih banyak berperan (dibandingkan di buku).

Buat gue, ini film emang keren abis. Selain karena memang menampilkan Holmes & Watson yang memang sangat berbeda (lebih 'modern' kali ya), ceritanya pun menarik. Tidak sedikit tingkah laku Holmes dan Watson yang mengundang tawa. Berani jamin, 10 menit pertama (kayaknya sih sekitar itu deh) pasti bikin tercengang.

Yang pasti, ini film memang wajib tonton. 9 out of 10 :) Buat yang belum pernah kenal dengan Sherlock Holmes, inilah saatnya untuk berkenalan dengan salah satu detektif paling terkenal di dunia. Sedangkan yang udah pernah kenal, film ini memberikan sudut pandang lain akan Sherlock Holmes.
Sherlock Holmes: [to Watson] Never theorize before you have data. Invariably, you end up twisting facts to suit theories, instead of theories to suit facts.



Last but not least...the animation that I've been waiting for...Disney The Princess and the Frog. Film ini dirasa cukup spesial karena yah untuk pertama kalinya, tokoh utamanya orang kulit item atau African-American instead of Caucasian. Selain itu, Disney kembali ke 'formasi awal', gambar yang halus dan lagu-lagu yang cantik.

As always, gue dah kayak anak kecil aja nonton nih film, mana cukup banyak pula anak-anak yang nonton nih film. Sebelah gue malah dua anak dan orangtuanya pada nonton hahaha...jadi terharu.

Sekali lagi...what can I say? Gue begitu...menikmati, begitu terharu, begitu terpesona dengan ini film, sampe gue MAU nonton lagi!! Siapa yang mau nemenin??

Ceritanya sederhana. Udah pada liat trailernya 'kan? Jadi tau lah, kalo sang kodok tuh minta dicium supaya jadi manusia, eh yang ada malah Tiana (cewek yang dimintai tolong) malah jadi kodok...dan dimulailah petualangan mereka berdua supaya bisa kembali menjadi manusia. Along the way, mereka bertemu dengan Louis the Aligator dan Ray the Firefly (kunang-kunang).

Film ini berhasil bikin gue tertawa terbahak-bahak ngeliat tingkah laku tokoh-tokohnya, bikin gue merinding ketakutan ngeliat tokoh yang jahat, menangis terharu ketika kemalangan menimpa salah satu tokohnya, dan tidak lupa ikut bergoyang ketika mendengarkan lagu-lagunya yang ceria. Gue yang pasti enggak nyangka kalo gue bisa berkaca-kaca pas nonton nih film...padahal gue dah tau jalan ceritanya karena dah baca junior novelatation nya dulu!!

Dan layaknya film Disney, selalu ada pelajaran yang bisa dipetik dari film ini. Apa itu? Ya nonton saja ya... :) Seperti biasa, gue kasih 9 out of 10 untuk film ini. Buat yang kangen sama film-film Disney model-model dulu, kayak Aladdin, Beauty and the Beast, The Little Mermaid, ini film yang hampir menyerupai film-film itu. Tidak pernah rugi lah nonton film keluaran Disney. Apalagi animasinya. Meskipun target audience-nya anak-anak (semua umur) tetep bisa dinikmati sama orang dewasa kok, karena temanya universal. Apalagi kalo bukan Cinta :)

Really love The Princess and the Frog!!!



Hieh...ini dia 3 film yang cukup lama dinantikan kehadirannya...dan yang sepertinya sedang meramaikan bioskop-bioskop di Jakarta. Sekarang...menanti kehadiran another good movie to see :)

Tuesday, January 12, 2010

Romance


Baru aja kelar nonton Pretty Woman di Global. Wah ini film...udah sekian tahun berlalu, tapi tetep aja kalo lagi tayang di tv pasti banyak yang nonton deh. Can you believe it, that it's a 1990 movie!! Gila!! Dah nyaris 20 tahun ya???

Padahal kalo dipikir-pikir, ceritanya 'kan standar banget ya? Cetek lah hahaha...jenis-jenis chick flick yang emang bener-bener cerita cewek. Tapi toh bikin semua orang pada demen. Mungkin karena temanya kali ya? Siapa sih yang enggak suka sama love story? Apalagi cewek, looking for romance everywhere.

Termasuk gue lah...keliatan dari jenis buku yang gue baca. Sekurang-kurangnya harus ada sepercik romance di buku yang gue baca. Kalo enggak ada, besar kemungkinan gue enggak suka sama tuh buku. Biasanya, buku yang enggak ada romance-nya kudu punya jalan cerita yang kuat, baru bisa bikin gue tertarik, kayak Angels & Demons dan Da Vinci Code (keburu pusing sama segala kode/simbol sampe gak mungkin banget ngurusin romance!).

Tapi, enggak semua buku romance or semua cerita romance gue suka sih...paling enggak harus yang yah agak bermutu dikit lah :) harus ada sedikit konflik, perbedaan, dan yang penting (mungkin) kalimat-kalimatnya enggak cheesy/murahan/gombal.

What can I say, love makes the world go round :))

Sunday, January 10, 2010

Intermezzo

Oke...udah 2 hari terakhir ini lagi keasikan baca manga di internet. Entah apa yang membuat gue tiba-tiba kepingin baca komik...hm...sepertinya gara-gara temen Tz ada yang ngasih pinjem Perfect Girl Evolution dari 1-4 yang lucu banget tapi sayangnya belum tamat. Berhubung gue penasaran, jadilah nyari infonya di wikipedia, yang kemudian berkembang mencari info soal komik-komik lain, sampai kemudian...teringat akan salah satu pengarang komik yang cukup gue suka. Antara lain, Kyoko Hikawa.

Inget Kyoko Hikawa, jadi inget sama komik "Chizumi dan Fujiomi"

Dunia Mimpi (From Far Away, versi bahasa Inggris)


Ataupun Miriam


Untuk Miriam, sayangnya gue enggak ngumpulin, yang ada malah langsung beli buku terakhir, karena termasuk edisi Serial Cantik :) duh komik jaman dulu banget nih! Serial Dunia Mimpi untungnya gue punya lengkap, sayang banget ditaro di rak paling atas jadi enggak bisa diambil, hiks...sedih...jadi enggak bisa baca ulang. Sedangkan Chizumi & Fujiomi, cuma punya beberapa doang.

Well...kebiasaan komik Jepang itu membaca dari kanan ke kiri. Sangking udah cukup banyak komik yang dibaca secara terus menerus, alhasil begitu mau baca komik barat (lagi baca Polisi 212), jadinya sering kagok-kagok, baca dari kanan ke kiri!! Hieh...gawat deh!! Masak baca komik aja harus belajar ulang??

Hm...yo wis lah...sekedar mau intermezzo aja :) ini mau lanjut baca Miriam buku terakhir lagi hahaha...


Thursday, January 7, 2010

Happy New Year 2010!!! - Part 2

Well...sesuai janji...ini cerita part 2. Semoga masih tetap bisa cerita banyak, meskipun gue udah kadung ngoceh sama cukup banyak orang mengenai kejadian hari itu hehehe...

Sesudah semua barang diturunin, maka acara pun dimulai.

Seperti biasa, yang 'bertanggung jawab' atas makanan alias bakar-bakaran adalah Sufei dan Linyuk. Gue sih enggak ikut-ikutan lah soal makanan, yang ada gue tinggal makan aja. Sementara menanti gas dan kompor, Kim-Bab buatan Linyuk pun akhirnya dipotong-potong dan siap untuk disantap bersama.


btw ini Teh Depi lagi ngapain ya? Serius amat sih?

Selagi menunggu makanan siap dibakar, duren dan kembang api pun digelar, difoto terlebih dahulu sebelum kemudian menghilang tak berbekas karena dimakan maupun dibakar. Setelah dilihat-lihat (dan kemudian dimainkan) rasanya kok masih belum puas ya sama kembang apinya...tapi kalo diliat dari jumlah duitnya (350 ribu) udah LEBIH DARI CUKUP kali ya!!!


Setelah duren dan kembang api dikeluarkan, Sufei dan Linyuk asik mengurus makanan, mobil pun dimajukan ke dekat pagar, untuk memberi ruang buat kembang api. Sufei bilang kalo dia pingin liat yang model roket, sekalian tryout, jadilah itu kembang api yang model roket dicoba untuk dipasang. Secara otomatis, yang mendapat tugas untuk mengurus kembang api, siapa lagi kalo bukan Rany, sang jagoan :) Dibantu Imel dan kemudian Yan, ditanamlah kembang api tersebut dalam-dalam. Yang ternyata merupakan suatu KESALAHAN BESAR!!


Kenapa dikatakan sebuah kesalahan? Karena ini yang terjadi (kalo enggak salah inget); sesuai instruksi yang tertulis, maka itu kembang api (ada gagangnya) ditanam. Nah, untuk menghindari itu kembang api jatuh dsb-nya, maka ditanamlah dalam-dalam dan ditahan dengan batu bata di sekelilingnya supaya enggak jatuh. Udah mantap nih, maka mulailah disulut. Rany yang kebagian jatah untuk menyalakan. Sementara itu yang lain, langsung mengambil posisi aman, alias menjauh dari itu kembang api, ya katakanlah 3 meter ada kali menjauhnya.


Sumbu dinyalakan, kemudian sesudah sumbunya habis terbakar (apinya ngilang dong), kemudian muncul asap yang amat banyak, diikuti dengan semburan warna hijau, lalu suara ledakan DUOR yang amat sangat besar, lalu kemudian hening. Semua kaget dan terpaku, karena itu kembang api tetap ditempat. Padahal kita mengharapkan itu kembang api terbang. Itu 'kan kembang api roket.

Kemudian terdengar suara ocehan Sufei...

"Lu orang bego ya! Kenapa juga itu kembang api ditanam dalam-dalam?! Itu 'kan roket??!! Harusnya dia 'kan terbang?!!"

Yang dijawab dengan penuh kepolosan oleh kami (kecuali Linyuk mungkin), "Yah mana kita tahu? Katanya disuruh ditanam, ya kita tanem."

Dan dimulailah adegan nci-nci glodok yang sedang memberi instruksi atau demo tentang barang-barang yang dia jual. Apalagi kemudian Rany ingin memegang sendiri kembang api yang berbentuk tabung. Maka mulailah Sufei sibuk memberi contoh (dengan instruksi melalui kata-kata) bagaimana caranya memegang itu tabung.

[Jadi itu kembang api yang roket, harusnya ditaro di dalam botol, gagangnya itu yang dimasukkin ke dalam botol, jadi pada saat dia harus naik ke atas, bisa. Gitu sodara-sodara.]

Well...sayang sekali waktu itu handycam Rany tidak dikeluarkan, karena suer...gue gak bisa menuliskan apa saja yang diucapkan oleh Sufei. Yang pasti sih, kata Linyuk, suara Sufei mengalahkan suara kembang api tetangga, sedangkan Ressa (adik Rany) bercerita pada orangtuanya bahwa "Kak Siok Hui berisik!! Berisik banget!! Sampe rumah belakang aja masih kedengeran suaranya!" Sedangkan gue pada saat kejadian itu, memilih untuk duduk dan melihat Sufei memberi instruksi ke Rany, yang semakin dikasih tau (berarti suara Sufei semakin tinggi dan semakin cepat) makin enggak ngerti. It was hilarious!!!

beef, sosis, dan bakso ikan

In the end, kita menyalakan 3 kembang api. Dua roket (yang satu gagal, jadi diulang lagi), kemudian satu kembang api tabung. Rany udah jago megangnya, setelah dijelaskan dan ditunjukkan bagaimana cara memegang kembang api yang benar. Sementara itu, bakar-bakaran tetap dilakukan. Enggak lama, duren pun ikut dibuka (YAN BELAH DUREN!!! Hahahaha). Sayang, gue lagi minum obat. Dan kata mbah Dito, paling enggak 5 jam sesudah minum obat baru boleh makan duren. Begitu pun sebaliknya, paling enggak 5 jam sesudah makan duren baru boleh minum obat. Jadi inget-inget ya...jangan pernah mencampuradukkan duren dan obat. Dan juga jangan makan duren kemudian dilanjutkan dengan makan kambing. Deadly combination!!


Ketika makanan sudah selesai dibakar dan duren yang dibelah juga sudah dimakan, maka acara kemudian berpindah. Main mahjong di kamar Rany (karena ada AC) hahahaha...berhubung gue enggak bisa dan Rany pun juga enggak bisa, jadi kita berdua milih menonton saja...sambil gue berusaha untuk tidur. Obat gue ternyata belum juga bekerja. Dan kali ini handycam Rany pun mulai beredar :)


Cukup lama juga main Mahjong-nya. Kurang lebih main...hm...berapa set ya? 4-5 set lah. Sempet ada rencana untuk main monopoly, tapi toh akhirnya enggak jadi, karena ternyata udah jam 11 lewat, jadi kita pun keluar untuk melakukan persiapan. Kali ini seluruh kembang api yang ada akan dinyalakan. Jadi beberapa lubang kembali digali, tabung kembang api yang besar anak ditanam kuat-kuat (kali ini emang kudu ditanam dalam-dalam dan kuat-kuat)


Kami rupanya cukup tidak sabar menanti 12 tepat, jadi kurang beberapa menit beberapa kembang api toh dinyalakan juga. Sengaja menyisakan beberapa kembang api yang besar (bentuk kotak dan tabung) untuk jam 12 nanti. Yan dan Rany ganti-gantian memegang kembang api tabung yang masing-masing mengeluarkan 6-8 bola-bola api. Jadi selain asik melihat kembang api tersebut, kami juga menghitung. Kalau sampai terjadi kesalahan hitung, ataupun keragu-raguan apakah seluruh bola-bola api tersebut sudah keluar apa belum, maka biasanya kami berteriak pada yang memegang tabung untuk tetap bertahan dalam pose seperti itu. Yah kurang lebih 5 menit lah hahaha...


Untuk mengisi kekosongan, kembang api yang kecil-kecil, yang biasa dimainkan anak-anak, dinyalakan terlebih dulu :) sekedar untuk hiburan lumayan juga...






Menjelang pukul 12, beberapa kembang api mulai dinyalakan, sempat diselingi dengan adegan makan duren dulu hahaha... Terakhir, baru kembang api yang box itu yang dinyalakan. Memang harus diakui...kembang api yang box itu emang mantap abis. Sesuai lah dengan harganya yang cukup mahal, ketimbang kembang kembang api lainnya itu. Sempet terjadi adegan 'menarik' karena ada 2 kembang api yang nyasar, satu ke arah kami sedangkan yang satu lagi nyasar ke kolong mobil!! Untung aja tidak terjadi apa-apa :) cuma asapnya itu lho yang bujubuset!! Banyak bener!!!

And this is how we all look at the first day of 2010 :)))


Happy New Year guys!!!


(hieh...akhirnya selesai juga ini cerita gue tuliskan...paling enggak utang gue berkurang 1 hehehe)
Free Delivery on all Books at the Book Depository
Please e-mail me directly if you have any question about things that I wrote in this blog at celotehze@yahoo.com