101 Stories to Offer Hope, Deepen Faith, and Spread Love
This is Chicken Soup for the Soul’s first book written just for Catholics, and it is sure to please all Catholics, from the once-a-year attendee at Christmas Mass, to the devout church volunteer and daily worshipper. With 101 poignant and spirit-filled stories written by Catholics of all ages, this book covers the gamut, including fun stories about growing up Catholic to serious stories about sacraments and miracles. Whether the reader is a cradle Catholic, a convert, simply curious or struggling, these stories describe what it means to be a Catholic. They bring happiness, hope, and healing to everyone in all stages of life and faith.
I just bought this book at Gramedia. And oh boy oh boy oh boy....
Awalnya enggak tertarik banget sama buku The Chicken Soup for the Soul ini. Tapi pas kelas 3 SMA, temen gue, yang sebenernya enggak pernah begitu deket karena waktu kelas 1 dan 2 enggak sekelas, tanpa angin tanpa ujan tau-tau minjemin gue buku ini. Merasa enggak enak ati, jadilah gue pinjem, tanpa niat untuk membaca semuanya. Pikir mau di skipping aja, at least gue tau lah secara garis besar ceritanya apa.
Sebenernya enggak tahu juga kenapa enggak suka The Chicken Soup for the Soul. Mungkin karena waktu itu gue mengira ini buku merupakan salah satu motivational book atau malah religious book. Dari dulu emang enggak gitu suka motivational book apalagi religious book. Terutama buku-buku yang 'terlalu' mendorong dsb. But...never judge a book by its cover.. and.. never say never...karena kalo enggak...ya kayak gue ini. Kualat.
SMA, gue sekolah di Malang dan tinggal di asrama. Best three years of my life!!! So...karena tinggal di asrama, susteran pula (maksudnya asrama yang diasuh oleh suster-suster alias biarawati) jadi memang aturannya lumayan ketat. Suer deh, kalo tidak masuk karena keinginan sendiri, dijamin pasti minta keluar. Awalnya gue juga mengalami cultural shock (ya iya lah...dari Jakarta yang super bising ke Malang yang super tenang) tapi toh lama-lama betah banget hehehe. Ok, back to my story.
Di asrama, kita punya jam belajar, jam 16.30 - 18.00 dan 19.00-20.30 dan terakhir jam belajar optional 21.30 - selesai. Biasanya sih jam 12 dah disuruh tidur. Nah jam belajar I dan II, dilarang menggunakan walkman, menulis surat, baca buku, apalagi makan. Jadi emang super duper tenang banget deh. Buku jatuh aja bisa bikin kaget satu ruangan dan kemungkinan besar ditegur dengan keras oleh kakak kelas (biasanya sih yang lagi galak :D).
Posisi kursi pun mirip di sekolah, dengan menghadap satu sisi dan kursi/meja diatur sesuai dengan urutan nomor kamar. Nah biasanya, anak kelas 1 berada di barisan paling depan. Semakin ke belakang biasanya semakin besar kelasnya. Karena gue udah kelas 3, jadi kursi/meja gue pun juga di belakang. Malah sepertinya paling belakang.
Suatu hari, di hari gue dipinjemin buku The Chicken Soup for the Soul itu, sepertinya lagi enggak ada PR or ulangan yang mesti mendapat perhatian khusus dari gue. Jadi gue mengambil kursi pendek yang biasa dipake untuk nonton TV ke belakang meja gue dan duduk sambil baca buku di situ. Biasanya Ibu Asrama gue (ada dua, satu suster satu orang awam) suka duduk di depan sambil mengawasi, tapi kali ini dua-duanya sedang tidak ada, jadi gue bisa lebih santai hihihihi...
Eh...betapa kagetnya gue tiba-tiba Suster asrama gue tiba-tiba nongol di depan meja dan nanya, "Lagi baca apa kamu?"
Waduh! Bisa mampus gue kalo kena omel. Lebih mampus lagi kalo tuh buku disita. Ya udah...berhubung udah ketauan, yang langsung aja itu buku gue angkat dan gue kasih liat covernya. Trus suster gue itu cuma diem dan mengangguk sambil berkomentar, "Bagus 'kan?" tentu diikuti dengan senyuman.
Gue cuma bisa ngangguk sambil nyengir gitu. Lega plus seneng karena enggak diomelin, kemudian suster gue pun pergi lagi. :D
Dan tentang cerita-cerita di buku Chicken Soup for the Soul itu...well...gue bener-bener kaget banget. Enggak nyangka karena buku ini TIDAK berisi tentang "langkah-langkah yang harus diambil/dilakukan supaya menjadi orang yang A, B, C, atau D", tapi murni merupakan penggalan kisah-kisah yang...yah memang memberikan inspirasi, membangkitkan, memberi dorongan, atau bahkan sekedar menghibur kita.
Ketika buku itu gue kembalikan, temen gue nanya, "Bagus gak?"
Gue mejawab dengan antusias (layaknya gue), "BAGUS!!! Ada lagi gak??? Pinjem dong!!" dan sejak saat itu gue jatuh cinta dengan buku seri Chicken Soup for the Soul.
Lalu kemaren, gue menemukan buku ini, Chicken Soup for the Soul: Living the Catholic Faith. Gue beli murni karena ini ngebahas tentang Katholik. Dan OMG!! Gue baru baca 4 cerita awal aja mata gue udah bengkak!!! Nangis mulu!!! Hieh...parah deh!
Tapi gue suka lah sama cerita-ceritanya...so far gue baru baca 3 Chapters; On Love, Angels Among Us, dan My Brother's Keeper yang belum selesai.
Kisah-kisahnya memang sederhana, tidak bertujuan untuk membuat yang baca nangis (emang cuma gue aje yang gampang nangis), dan membuat kita untuk yah semakin mau mendekatkan diri dan melaksanakan ajaran Tuhan aja sih. Dan juga untuk selalu bersyukur. Simple, tapi susah untuk dijalanin.
Gue harap nanti ada edisi Bahasa Indonesianya, jadi bisa semakin dibaca sama yang lain...dan kalau emang bisa Bahasa Inggris and you're a Catholic...why not read this book. Karena yah emang seperti buku Chicken Soup lainnya...dan yah namanya juga buku, it won't judge you. Gak peduli apakah you're a 'bad' Catholic or a 'good' Catholic, just read it, and you will be touched :)
Hiks...jadi inget film Touched by an Angel...film yang 90% bikin gue nangis!!
I just bought this book at Gramedia. And oh boy oh boy oh boy....
Awalnya enggak tertarik banget sama buku The Chicken Soup for the Soul ini. Tapi pas kelas 3 SMA, temen gue, yang sebenernya enggak pernah begitu deket karena waktu kelas 1 dan 2 enggak sekelas, tanpa angin tanpa ujan tau-tau minjemin gue buku ini. Merasa enggak enak ati, jadilah gue pinjem, tanpa niat untuk membaca semuanya. Pikir mau di skipping aja, at least gue tau lah secara garis besar ceritanya apa.
Sebenernya enggak tahu juga kenapa enggak suka The Chicken Soup for the Soul. Mungkin karena waktu itu gue mengira ini buku merupakan salah satu motivational book atau malah religious book. Dari dulu emang enggak gitu suka motivational book apalagi religious book. Terutama buku-buku yang 'terlalu' mendorong dsb. But...never judge a book by its cover.. and.. never say never...karena kalo enggak...ya kayak gue ini. Kualat.
SMA, gue sekolah di Malang dan tinggal di asrama. Best three years of my life!!! So...karena tinggal di asrama, susteran pula (maksudnya asrama yang diasuh oleh suster-suster alias biarawati) jadi memang aturannya lumayan ketat. Suer deh, kalo tidak masuk karena keinginan sendiri, dijamin pasti minta keluar. Awalnya gue juga mengalami cultural shock (ya iya lah...dari Jakarta yang super bising ke Malang yang super tenang) tapi toh lama-lama betah banget hehehe. Ok, back to my story.
Di asrama, kita punya jam belajar, jam 16.30 - 18.00 dan 19.00-20.30 dan terakhir jam belajar optional 21.30 - selesai. Biasanya sih jam 12 dah disuruh tidur. Nah jam belajar I dan II, dilarang menggunakan walkman, menulis surat, baca buku, apalagi makan. Jadi emang super duper tenang banget deh. Buku jatuh aja bisa bikin kaget satu ruangan dan kemungkinan besar ditegur dengan keras oleh kakak kelas (biasanya sih yang lagi galak :D).
Posisi kursi pun mirip di sekolah, dengan menghadap satu sisi dan kursi/meja diatur sesuai dengan urutan nomor kamar. Nah biasanya, anak kelas 1 berada di barisan paling depan. Semakin ke belakang biasanya semakin besar kelasnya. Karena gue udah kelas 3, jadi kursi/meja gue pun juga di belakang. Malah sepertinya paling belakang.
Suatu hari, di hari gue dipinjemin buku The Chicken Soup for the Soul itu, sepertinya lagi enggak ada PR or ulangan yang mesti mendapat perhatian khusus dari gue. Jadi gue mengambil kursi pendek yang biasa dipake untuk nonton TV ke belakang meja gue dan duduk sambil baca buku di situ. Biasanya Ibu Asrama gue (ada dua, satu suster satu orang awam) suka duduk di depan sambil mengawasi, tapi kali ini dua-duanya sedang tidak ada, jadi gue bisa lebih santai hihihihi...
Eh...betapa kagetnya gue tiba-tiba Suster asrama gue tiba-tiba nongol di depan meja dan nanya, "Lagi baca apa kamu?"
Waduh! Bisa mampus gue kalo kena omel. Lebih mampus lagi kalo tuh buku disita. Ya udah...berhubung udah ketauan, yang langsung aja itu buku gue angkat dan gue kasih liat covernya. Trus suster gue itu cuma diem dan mengangguk sambil berkomentar, "Bagus 'kan?" tentu diikuti dengan senyuman.
Gue cuma bisa ngangguk sambil nyengir gitu. Lega plus seneng karena enggak diomelin, kemudian suster gue pun pergi lagi. :D
Dan tentang cerita-cerita di buku Chicken Soup for the Soul itu...well...gue bener-bener kaget banget. Enggak nyangka karena buku ini TIDAK berisi tentang "langkah-langkah yang harus diambil/dilakukan supaya menjadi orang yang A, B, C, atau D", tapi murni merupakan penggalan kisah-kisah yang...yah memang memberikan inspirasi, membangkitkan, memberi dorongan, atau bahkan sekedar menghibur kita.
Ketika buku itu gue kembalikan, temen gue nanya, "Bagus gak?"
Gue mejawab dengan antusias (layaknya gue), "BAGUS!!! Ada lagi gak??? Pinjem dong!!" dan sejak saat itu gue jatuh cinta dengan buku seri Chicken Soup for the Soul.
Lalu kemaren, gue menemukan buku ini, Chicken Soup for the Soul: Living the Catholic Faith. Gue beli murni karena ini ngebahas tentang Katholik. Dan OMG!! Gue baru baca 4 cerita awal aja mata gue udah bengkak!!! Nangis mulu!!! Hieh...parah deh!
Tapi gue suka lah sama cerita-ceritanya...so far gue baru baca 3 Chapters; On Love, Angels Among Us, dan My Brother's Keeper yang belum selesai.
Kisah-kisahnya memang sederhana, tidak bertujuan untuk membuat yang baca nangis (emang cuma gue aje yang gampang nangis), dan membuat kita untuk yah semakin mau mendekatkan diri dan melaksanakan ajaran Tuhan aja sih. Dan juga untuk selalu bersyukur. Simple, tapi susah untuk dijalanin.
Gue harap nanti ada edisi Bahasa Indonesianya, jadi bisa semakin dibaca sama yang lain...dan kalau emang bisa Bahasa Inggris and you're a Catholic...why not read this book. Karena yah emang seperti buku Chicken Soup lainnya...dan yah namanya juga buku, it won't judge you. Gak peduli apakah you're a 'bad' Catholic or a 'good' Catholic, just read it, and you will be touched :)
Hiks...jadi inget film Touched by an Angel...film yang 90% bikin gue nangis!!
6 comments:
Gue paling suka sama Chicken Soup fot the Couple's Soul, terutama "Situasi Yang 'Menyentuh'". Gue inget banget baca nih buku pertama kali di PSUT pas lagi nggak ada orang. Gue lupa tuh buku yang waktu itu gue baca punya siapa, atau mungkin gue nyewa, gue sama sekali lupa. Tapi gue inget banget kalo gue ketawa sampe kaya orang gila waktu baca tuh cerita. Udah pagi-pagi, sendirian, di sekre PSUT yang dingin itu, tiba-tiba ketawa kenceng banget, bisa2 gue langsung dimasukin RS Grogol sama anak BEM.
Pas sampe di alenia:
"Malangnya, baru kemudian aku tahu bahwa misa khusus itu akan makan waktu satu jam dua puluh dua menit delapan setengah detik. Pastor memberkati semua yang hadir kecuali ...ku!"
Gile, visualisasi gue langsung berkerja liar banget. Gue bayangin tuh pastor jalan sepanjang barisan sambil bilang "Bless you, bless you, bless you, bless you." sambil nyiprat2in air suci (maybe, who knows). Tapi pas sampe di si penulis cerita ini, tuh pastor berhenti sambil bilang, "I bless you, but I don't bless your ..."
Suwer, gue ketawa kenceng banget sampe terpaksa gue membenamkan muka gue ke bantal PSUT supaya ketawa gue nggak kedengeran ke seantero lantai 7.
Lo udah pernah baca tuh cerita?
Akhirnya gue sampe beli tuh buku waktu gue masih sama Santi. Waktu gue putus, tuh buku juga gue baca ulang, n tuh buku masih menyertai gue selama gue sama Edna sekarang ini.
Btw, gue baru sadar, Chicken Soup yang gue punya tuh sepertinya sesuai dengan konteks hidup gue.
1. Teenage's Soul
2. College Soul
3. Single's Soul
4. Couple's Soul
Yang nggak nyambung cuman Chicken Soup for the Expectant Mother's Soul. Wakaka... Kayanya gue dapet tuh buku waktu lagi tuker2an kado or something, karena gue nggak inget beli tuh buku.
aku kok ga suka sama sekali ya sama chicken soup kak. hahahaha. maless gitu bawaannya klo baca gitu2.
ngomong2, pas angkatan aku praturannya berubah dikit: discman diperbolehkan, HP asal ga nelpon, dan duduk2nya jadi letter U. hehehe. truuus, jam blajar ke3 jadi jam 21.30 sampe lampunya dimatiin paksa sama suster krn tingkat kebisingan belajar sudah melebihi kadar tenang. HAHAHA.
Ooo,,, i miss those time!
@dito ... kok bisa dia gk diberkatin? Gimana ceritanya coba? Sepertinya gue punya itu Chicken Soup tapi gak inget ceritanya yang itu. Mungkin kalo diceritain inget hehehe...
Eh tapi tunggu...couple's soul ya? Punya gak ya? Jangan-jangan gak punya...jadi yo wis ceritakan :)
@nilla ... Bukan gak suka, kamu nya aja yang gak demen baca hahahaha...coba lah baca yang biasa lumayan kok..
Hieh jam belajar...kalo udah begini kangen juga ya :) kangen sama masa2 dimana hidup penuh keteraturan!
wah wah bagus juga kayaknya. Mau sharing dikit Ze, ini crita aku diceritakan ulang sama Janner, satu cerita dari Chicken Soup yang Christian Soul kalo ga salah....
Ini juga ceritanya agak2 lupa2 inget, tentang cowo anak paling kecil dalam keluarga yang menderita sakit2an. Nah suatu saat ia bersama abang2nya cerita2 gitu deh, dan berhubung dia anak paling kecil dia tanya ke abangnya, "kalo aku masih surga, Tuhan bisa liat aku ga ya? Kan aku kecil...." Abangnya nyaut " Yawdah ntar kamu loncat ato unjuk tangan aja biar Tuhan liat..."
Tidak lama kemudian anak kecl ini sekarat, dan di saat terakhir sebelum ia meninggal, anak ini tersenyum dan mengacungkan jarinya sambil berbisik, Tuhan.. ini aku.. ini aku....
Nulis ini aja jadi berkaca-kaca diriku, hehe...
Udah gue ketik ulang di Notes Facebook, n lo juga udah gue tag. Nggak terlalu panjang kok, cuman gue ngetik ulang sambil nahan ketawa. Tega lo Ze.
@Mia... hiks.. yang lucu kayak gitu biasanya malah bikin jadi lebih jleb-jleb-jleb...
@Dito ... ntar gue baca :)
Post a Comment