Monday, May 3, 2010
The Gargoyle - Andrew Davidson
The Gargoyle: the mesmerizing story of one man's descent into personal hell and his quest for salvation.
On a dark road in the middle of the night, a car plunges into a ravine. The driver survives the crash, but his injuries confine him to a hospital burn unit.
A beautiful and compelling, but clearly unhinged, sculptress of gargoyles by the name of Marianne Engel appears at the foot of his bed and insists that they were once lovers in medieval Germany.
In her telling, he was a badly injured mercenary and she was a nun and scribe in the famed monastery of Engelthal who nursed him back to health.
As she spins their tale in Scheherazade fashion and relates equally mesmerizing stories of deathless love in Japan, Iceland, Italy, and England, he finds himself drawn back to life—and, finally, in love.
He is released into Marianne's care and takes up residence in her huge stone house. But all is not well. For one thing, the pull of his past sins becomes ever more powerful as the morphine he is prescribed becomes ever more addictive.
For another, Marianne receives word from God that she has only twenty-seven sculptures left to complete—and her time on earth will be finished.
Istilah "Don't judge a book by its cover" gue rasa cukup bener. Atau setidaknya dalam hal ini, "Don't judge a book by its summary", karena meskipun memang benar summary, kadang ringkasan 1 halaman tidak cukup untuk menjelaskan atau menggambarkan atau mengekspresikan cerita ini buku.
Seperti biasa, dan harusnya gue belajar dari pengalaman gue ini, buku ini sudah menarik mata gue semenjak nongol di Periplus. Judul yang menarik, dengan gambar yang lebih menarik lagi, jelas mendorong gue untuk mengambil buku ini dari rak dan membaca ringkasan di cover belakang. Tertarik? Jelas. Tapi tetap ada perasaan ragu menyelip.
Buka Amazon.com, dari 274 costumer yang memberi review, 142 diantaranya memberi 5 bintang. Jadi jelas, it's a good story. But is it MY story?
Baca ringkasannya yang kebayang di kepala gue langsung soal perjalanan melintasi waktu (literally or metaphorically), tentang drama yang berlarut-larut (buku ini tebel) hingga akhirnya gue memutuskan untuk menunda membeli The Gargoyle ini.
Baru ketika kemarin Kamis pergi bareng Dito, Gerry, dan Yan, mampir ke Periplus dan ini buku lagi sale. Dari 98 rb jadi 59 rb dan masih ada diskon 30% (karena udah punya Periplus card) jadi cuma 41 rb. Itupun juga enggak langsung dibaca, beberapa hari kemudian baru ini buku gue baca. Dan...sorry to say, ini buku awalnya menjadi bacaan kamar mandi...sempet 'naik tingkat' sih jadi bacaan sebelum tidur...tapi seringnya selalu kembali ke kamar mandi hahaha...
Tapi meskipun demikian...bisa dibilang I'm hooked with the story.
Baca The Gargoyle sedikit banyak seperti baca DaVinci Code maupun Angels and Demons-nya Dan Brown (The Lost Symbol sampe sekarang belum sempet gue baca), tapi tanpa misteri yang harus dipecahkan dan tidak ada rahasia-rahasia yang perlu dibongkar. Lalu dimana kesamaannya?
Kesamannya adalah...baca The Gargoyle dijamin pengetahuan kita bertambah. Kita jadi tahu soal korban luka bakar, soal kehidupan religius di Jerman, tentang buku Inferno milik Dante, dan terutama...soal LOVE.
Gue pernah bilang kalo buku yang gue suka adalah buku yang happy end. Itu emang bener, karena gue lebih suka dengan buku yang happy. Tapi, harus gue akui bahwa kadang buku dengan sad ending (tokohnya mati) kalau memang dirangkum dengan manis dan indah dan memang love story, sad ending-pun bakal tetep gue baca dan gue anggap indah. Kebayang gak sih kalo Romeo & Juliet-nya Shakespeare dibikin lived happily ever after? Atau A Walk to Remember-nya Nicholas Spark juga dibikin happy end? Atau Siti Nurbaya? Gue rasa buku/cerita-cerita tersebut tidak akan meninggalkan bekas di ingatan kita masing-masing.
The Gargoyle, sorry for the spoiler, is a love story that have a sad ending. Dan bukan Zenia namanya kalo gue enggak nangis-nangis kayak orang gila (hiperbola mode: on).
Dan gambaran gue soal perjalanan melintasi waktu...well...ternyata ada benernya juga, apalagi ternyata tidak membosankan dan gue cukup menikmati 'perjalanan melintasi waktu' tersebut. Seperti Scheherazade, there is a story within this story, hingga akhirnya kisah tersebut berakhir.
Gue enggak menyangka kalo gue bisa suka dengan buku ini bahkan sampe gue bela-belain baca abis meskipun udah jam 5 dengan mata yang merah karena nangis.
Ini buku yang emang bener-bener kudu dibaca, kudu disempatkan untuk dibaca, karena yah menurut gue sih emang bagus. Meskipun awalnya gue ngerasa boring, tapi somehow di saat yang bersamaan gue juga tertarik dengan ini buku. Dan rasanya cukup puas gue tetap bertahan membaca ini buku.
Setau gue, terjemahan Bahasa Indonesia-nya udah ada, tapi enggak tahu bagus apa enggak terjemahannya. Kalo bisa baca Bahasa Inggris-nya, gue sarankan sih baca yang Bahasa Inggris, karena bahasanya lebih 'indah' menurut gue.
Well...segini dulu...maksud hati cuma mau nulis 'teaser' tapi ternyata enggak bisa. Bukti bahwa ini buku memang menggugah gue sampe menulis singkatpun gue enggak bisa.
Selamat mencari :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Please e-mail me directly if you have any question about things that I wrote in this blog at celotehze@yahoo.com
7 comments:
Ah ini dia, sebelum dirimu bilang memang sempet heboh di goodreads, resensinya bagus semua, tapi oh tetapi, buku to readnya masih banyaaakkk bangt :p
Oia, aku baru kelar baca bukunya Sophie Kinsella yang Undomestic Goddess, huaah, terdaftar sebagai fansnya S.K deh :) Baru baca 2 buku, tapi semuanya bintang 4 :)
Sekarang diriku baca Hush Hush, Ze. Dikau dah baca?
Yah meskipun masih banyak buku yang belum dibaca...ini buku emang patut dijadikan inventaris maupun investasi hahaha...
Sophie Kinsella cuma baca Undomestic Goddess, karena lagi nyari bahan bacaan dan iseng beli itu. Tapi selebihnya belum pernah baca. Bahkan yang seri Shopaholic...alasannya enggak baca...too close to reality hahaha...jadi malah ngeri...
Hush Hush aku enggak baca...tentang fallen angel gitu 'kan...entah kenapa kurang begitu tertarik...tiga buku lho kalo enggak salah...entah nyambung atau sekedar saling berhubungan tapi bisa dibaca sendiri-sendiri :)
Oops sorry sepertinya baru 2 buku. Hush-Hush dan yang akan datang, Cresendo...kayaknya saling nyambung deh. Ceritanya sih 'tamat' di buku 1, tapi kemudian muncul masalah baru di buku 2. Hasil pencarian di Amazon.com :)
Masalahnya to readnya kebanyakan, takut nambah dpsa, hihihihi.
Hush hush, udah setengah ampun dah ABG banget *tiba-tiba berasa tua* :D untung dipinjemin ga beli hihi.
Hahahaha....emangnya tokohnya kenapa? Jenis yang gak bisa make up her mind ya? Ato yang terlalu lebay? Hihihi...untung enggak ikutan baca sama sekali tuh buku.
Btw bukunya Rick Riordan yang Egypt itu udah keluar tgl 4 kemaren ya...belum cek toko buku sini sih..tapi pasti masih hardcover...
oh bener deeeh Ze, beteee banget ma tokoh utamanya!! Selama ini aku nyangka bella paling lebay, eeh si Nora itu lebih dongok lagi!!
Ceritanya si Nora secara tiba2 aja dideketin cowo misterius bernama Patch yang adalah seorang Fallen Angel. Nah, dia bisa tau segala kehidupan si Nora, si Nora ya ketakutan donngg. Tapi sekaligus penasaran dengan Patch. Nah, kejer2an dan intrik di sini berlangsung sampai hampir setgh bab, tapi lama2 yang kulihat Patch bukan jadi tokoh misterius malah psyco abis! dan si Nora tetep aja ngedeketin Patch dan bau bau sexnya cukup kental di sini. Well, bukan acara get laid dan sejenisnya tapi entah kenapa lust cukup sering muncul di sini (secara ga langsung maksudku)
Jadi yang ada ni cewe kliatan plin plan, bodoh, keras kepala ga jelas. Nah ditambah lagi ini ada unsur romancenya? tapi romance Patch ama Nora ga dapet! Beda dengan Bella dan Edward, walo percintaan mereka juga kacau, tapi ya kita tau kalo mereka itu madly in love.
Pas barusan ngecek di amazon, bener banyak yang kecewa ma ini buku. Tapi memang covernya bikin orang pengen baca :P
Oia, ini link Goodreadsku kalo mau baca unek2ku yang lain http://www.goodreads.com/review/show/100910397
Wow...really sorry to hear that! Entah kenapa semenjak booming Twilight, jadi banyak bener mahluk-mahluk supranatural bermunculan dan jadi membawa kesan magis + mysterius = romantis hahahaha...
So far yang feelingnya aku dapet baru Dark Powers Trilogy, The Mortal Instrument (sorry belum sempet dikirim juga), dan serial Max Rider...selebihnya...antara belum nemu or emang lupa.
Pengarang baru emang suka gambling sih...belum tau kita bakal suka or not sama cara ceritanya.
Post a Comment