Saturday, August 11, 2012

Grave Mercy - Book 1 His Fair Assasin - Robin LaFevers


Trained as an assassin by the god of death, Ismae is sent to the court of Brittany, where she finds herself underprepared - not only for the games of intrigue and treason, but for the impossible choices she must make.

For how can she deliver Death's vengeance upon a target who, against her will, has stolen her heart?

A dangerous romance full of intrigue, poison and ultimately finding one's way



Jujur, yang membuat gue tertarik dengan buku ini...adalah covernya *blush* dan kemudian ringkasan singkat di covernya. Buat gue, apa yang gue suka seolah-olah ada di buku ini. Romance and suspense. Meskipun targetnya young adults, tapi berhubung tokohnya, Ismae, digambarkan berumur 17 tahun (setidaknya menurut gue sekurang-kurangnya udah 17 tahun), gue ngeliatnya dia sebagai gadis yang udah cukup dewasa.

Ismae digambarkan sebagai gadis yang memiliki kelebihan, karena dikatakan bahwa ia anak Dewa Kematian, God of Death. Sebagai anak perempuan yang dikatakan merupakan anak Dewa Kematian, tentu ada enak dan enggak enaknya. Untuk beberapa tahun, yang Ismae rasakan hanya enggak enaknya, sampai kemudian ia 'diselamatkan' dan nasib Ismae kemudian berubah.

Ismae dibawa ke Biara St. Mortain, dimana ia kemudian dilatih untuk menjadi pembunuh bayaran dan di sinilah kelebihan Ismae diasah, dibentuk, dan dikembangkan. Di sinilah Ismae menemukan 'surga'.

Cerita menjadi lebih kompleks ketika Ismae kemudian harus terlibat dalam intrik politik istana.


Grave Mercy mengambil setting di Britanny tahun 1485-1488, jadi kebayang dong situasi dan kondisinya seperti apa. Mungkin ini juga yang bikin gue agak tertarik. Ditambah lagi, gue suka dengan Ismae, gadis yang punya 'kelebihan' sebagai anak Dewa Kematian. Apa kelebihannya, lebih baik langsung dibaca aja bukunya. Selain itu, tokoh-tokoh yang kemudian muncul di sepanjang buku juga menarik dan tidak sedikit yang memang bikin keki serta menyebalkan. Dari awal Ismae digambarkan sebagai gadis yang meskipun memiliki nasib 'buruk', tetap menjadi gadis independen, dan meskipun kekurangan rasa cinta, ia mau membuka diri akan adanya cinta atau kasih sayang.

Secara keseluruhan, ceritanya sangat menarik, terutama untuk mencari tahu siapa yang ternyata menjadi pengkhianat, siapa yang sebenarnya baik, dan kapan tokoh yang emang bener-bener menyebalkan akhirnya berhasil dikalahkan.

Romance di Grave Mercy, bisa dibilang halussssss sekali, sampai nyaris tidak terasa hahahaha...sesuai dengan situasinya sih, dimana Ismae gradually mulai jatuh hati dengan sosok yang seharusnya ia curigai.

Intrik politik di dalam istana, bisa dibilang tidak terlalu njelimet, cukup jelas sebenernya siapa yang jahat, meskipun siapa yang sungguh-sungguh baik ternyata tidak seperti yang disangka.

Seperti biasa, begitu gue udah mulai baca ini buku, gue nyaris enggak bisa berhenti. Bahkan waktu lagi ke Gandaria City sama Gerrie aja ini buku gue bawa, dan gue baca sampe malam. Selesai 1 hari :D

Bisa dibilang, sesudah baca buku ini, gue jadi tertarik untuk baca buku roman lainnya.

So..meskipun gue beli ini buku memang karena gue tertarik dengan jalan ceritanya, gue puas dengan hasil yang didapat. Gue suka dengan tokoh-tokohnya, dengan jalan cerita yang mengalir dengan mulus dan cepat, dengan roman yang meskipun halus tapi masih bisa dirasakan, dengan intrik politik istana yang THANKS GOD nggak njelimet or terlalu penuh intrik, dan ending yang tentunya happy (sesuai dengan keinginan gue hahahaha). Kesimpulannya...PUAS baca buku ini dan gue enggak sabar untuk nunggu buku 2 dan 3

No comments:

Free Delivery on all Books at the Book Depository
Please e-mail me directly if you have any question about things that I wrote in this blog at celotehze@yahoo.com