Sunday, January 27, 2013

Sok Ng-Artist

So....kemaren seorang Yan Matheas datang berkunjung ke Jakarta.  Kedatangannya menjadi sesuatu yang khusus karena untuk seterusnya, dia akan tinggal di Bali, mengikuti jejak seorang Sufei dan Geraldina.  Apakah seorang Zenia akan ikut menyusul? Well....masih tidak tahu, tapi sejauh ini sih sepertinya tidak.  Bali buat gue, so far, hanya merupakan tujuan wisata.  Enak untuk dijadikan tempat jalan-jalan, liat-liat, shopping, mengenal budaya Indonesia, tapi untuk tinggal hidup dan bekerja di sana...belum ada bayangan.

Nah, karena kemaren Yan dateng, jadi berita tersebut sempat diberitakan ke beberapa teman dekat, seperti Lisa, Bibie, Rany, dan Ingrid & fam.  Rany ternyata sedang terbaring sakit, sudah 4 hari.  Ingrid & fam masih sibuk mengurusi rumah yang kemaren kebanjiran.

Oh man!! Don't get me start about flood in Jakarta few days before.  It's a disaster.  Sejauh ini, memang keadaan rumah Ingrid yang cukup parah.  Sedangkan Lisa, toko obat-nya yang parah.

Kembali ke cerita, jadi yang bisa dateng hanya gue, Lisa, dan Bibie (ditemani oleh sang Ook tentu).  Bibie dateng telat, jadi gue Yan dan Lisa lunch duluan di Tokyo Belly, di Grand Indonesia.  Lumayan enak juga makanannya.  Ada sushi, ramen, omurice (nasi goreng), dan curry.  Standard lah harganya, yang berarti tidak termasuk golongan murah, tapi terlalu mahal juga enggak.  Gue makan curry, Lisa makan ramen, dan Yan makan Omurice.  Kita udah selesai makan, dan ngobrol sampe lama...baru Bibie dateng.  Bibie dateng, Lisa yang perlu cabut karena dia mau ke kondangan temennya di Shangri-La.

Kemudian bercerita lah gue soal kesibukan gue sekarang.  Yang mana adalah kristik.  Oke, sebelum lanjut, gue mau kasih sebuah artikel dari cracked.com yang dikasih Dito ke gue, yang gue bagi ke Yan dan Bibie juga.

       Once you wade through the blood and terror, horror thrillers like Saw, Texas Chainsaw Massacre, and The Silence of the Lambs have a unifying theme at heart: The only thing serial killers love more than murdering people is completing a really ambitious arts and crafts project. Whether it's fashioning suits out of women, stitching masks from travelers' faces, or building a puppet that can ride a tricycle, the real moral seems to be that you should never trust anyone who genuinely seems to enjoy sewing.


Jreng...jreng...jreng.....hahahahaha....kacau dah.

Kata-kata completing a really ambitious arts and crafts project memang kurang lebih bener sih, meskipun kalo gue mungkin lebih tepat dibilang ambitiously complecting arts and crafts yaitu menyelesaikan kristik.  

Saat ini, resminya gue ada 2 project.  Kenapa gue bilang resminya, karena 1 adalah pesenan orang (4 kristik gambar mawar yang mau dijadikan sarung bantal hias) dan 1 untuk sepupu gue yang mau married di bulang April (precious moments wedding).

Project tidak resminya...ada kristik The Seven Dwarfs, kristik pola Stolen (HAED) dan pola-pola kecil yang kadang suka gue bikin karena iseng.

Setelah kemaren menyelesaikan pola mawar yang kedua, gue sempet 'absen' kristik beberapa minggu, sebelum akhirnya mulai lagi di awal tahun ini.  Plus kemudian dorongan untuk memulai kembali kristik Stolen kuat banget.

Akhirnya gue berpikir, oke, karena ada 2 project utama dan 1 project Stolen, gue akan coba ngerjainnya gantian.  Sabtu Minggu khusus ngerjain Stolen, sedangkan Senin sampe Jumat ganti-gantian ngerjain mawar dan precious moments.

Sabtu Minggu berhasil.  Sejak bangun sampe sekitar jam 3 pagi, terus gue ngerjarin Stolen.  Sambil nonton tv tentu.  Senin ngerjain mawar.  Selasa ngerjain Precious Moments...dan abis itu enggak berhenti.  Bablas terus sampe akhirnya itu kristik selesai.



Kemudian sesudah itu, gue istirahat. 

Jadilah gue cerita soal betapa gue ternyata kalo ngerjain kristik, terutama untuk pola yang baru, itu ngotot.  Gue bisa ngerjain kristik sampe pagi.  Meskipun memang tidak bener-bener kristik terus sih, toh gue juga kadang berhenti untuk makan, kadang masak, kadang nonton tv juga, tapi ya gitu, ngotot.

Respon Yan dan Bibie adalah, yah itu biasa...sama kayak para pelukis atau komposer kan gitu juga.  Mereka bisa ngerjain project mereka terus menerus dan sesudah itu baru istirahat.  Kata Yan, namanya juga orang seni.

Hahahaha....jadi terhibur gue.

Oke...mungkin alasan sesungguhnya akan kebiasaan gue bukan karena gue orang seni, tapi untuk sekarang gue suka dengan alasan itu.

Apparently i'm an artist hahahahaha....    


2 comments:

Ditogendut said...

Wkwkwk... Is Ze a psycopathic serial killer? Only God and she know. Muahahaha...
Btw, tolong ya Ze, gak usah elu, gue kalo pas lagi bikin akta yang nyusunnya ribet n perlu waktu lama juga pasti pake pola "nyeniman" gitu. Kerjaaaa poolll (klo gw cuman masih ditemenin smoking n coffee, hehehe...), begitu kelar baru makan n lanjut terpingsan-pingsan kehabisan energi. Xixixi... Not a good work ethic.

Unknown said...

Hahahahaha...Thanks God I'm not the only one hahaha...

No Dito, I'm not a psychopatic serial killer...

hahahaha

Free Delivery on all Books at the Book Depository
Please e-mail me directly if you have any question about things that I wrote in this blog at celotehze@yahoo.com