Tuesday, June 2, 2009
Story of 2nd June 2009
Hari ini...merupakan hari yang cukup penuh dengan kejadian-kejadian seru nan mendebarkan, tapi juga agak mengharukan. Sebenernya sih, hari ini tuh merupakan kelanjutan sidang perceraian Rany, tapi 'tertutup' oleh kejadian yang kemudian muncul bahkan sebelum sidang dimulai. Alhasil, 'kisah' Rany pun tertutup oleh 'kisah' Sufei hahahaha...
Diawali dengan janjian antara gue, Yan, dan Sufei di GM Plaza jam 6 pagi, karena kita bertiga mau ikut Dito sampe tol Cibubur, karena mau ikut menghadiri sidang perceraian Rany. Awalnya, Ingrid yang akan mengantar kita, tapi karena dia dititahkan oleh her mom untuk tetap di rumah, mengawasi jalannya pembangunan, jadilah kita bertiga harus mengusahakan sendiri. Dan setelah konsultasi dengan Rany, dia mengusulkan Dito sebagai sarana bantuan transportasi. Jadilah kita berusaha agar supaya tiba di rumah Dito sebelum pukul 7 pagi, yang berarti kita harus berusaha untuk jalan paling tidak pukul 06.00 am.
So jadi sekitar 06.10-an gue mulai mencari taksi, sengaja pilih Ekspress supaya murah dan yah gue tahu juga kalo mereka termasuk cukup bagus lah servisnya. Setelah jemput Sufei di Jl. Sangaji, kita langsung menuju rumah Dito. Cuma setengah jam-an lah dah nyampe. Around 06.40 kita nyampe rumah Dito.
Setelah sibuk ber-hai-hai ria, sapa kanan dan kiri, ketemu sama Neneknya Dito juga, kita jalan 5 menit kemudian. Dari rumah Dito, kita emang mengarah ke Pondok Indah. Jalanan memang cukup padat pagi itu ditambah sopirnya Dito emang jalan pelan, jadi yah...santai aja. Sufei ngoceeeehhh terus sepanjang jalan, as always. Ketika nyampe depan Citos, tiba-tiba Sufei bertanya
"HP gue mana? Ze, hp gue mana ya?"
Langsung satu mobil panik semua. Gue coba telpon, nyambung, tapi tidak ada getar-getar penuh cinta di tas Sufei yang menandakan tuh HP ada di tas. Langsung lemes semuanya. Tambah lemes karena nyari taksi dari jalan, udah gitu gak ada yang inget nomor taksi, dan juga nama pengemudi. Yan yang duduk di depan mengaku ngantuk, dan gue yang biasanya abis turun taksi ngecek kali ini gak periksa karena gue turun duluan, sedangkan Sufei yang belakangan.
Udah deh, dari situ, mood-nya pada turun semua terutama Sufei. Dia dah stress abis mikirin tuh HP, TIGA biji dijadiin satu tas, ketinggalan di Taksi Ekspress. Kita sempet minta orang rumah Dito cek, siapa tahu ketinggalan di ruang tamu. Minta di cek DUA kali. Minta cek juga di luar, siapa tahu jatuh di jalan. Tapi semua hasilnya nihil. Dengan demikian disimpulkan bahwa tuh HP emang ketinggalan di taksi.
Gue langsung telpon Taksi Ekspress untuk lapor soal HP ilang itu, tapi dengan tidak tahunya nomor taksi maupun nama pengemudinya, alhasil dari pihak Ekspress juga agak susah membantu. Tapi ya sudah, si CS-nya ini berjanji untuk memberitakan.
Sampe di Cibubur (deket pintu masuk Bumi Perkemahan Cibubur), kita bertiga memutuskan untuk menunggu Rany, yang akan menjemput, di Mc D. Gue sama Yan nyari makan pagi (gue nyari bubur dapetnya pancake), sementara Sufei diem aja. Masih lemes dan stress.
Sufei lalu bilang kalo dia bakal kasih reward buat yang ngembaliin. Sementara itu, kita masih tetep nyoba telpon dan tuh telpon selalu masih nyambung, cuma emang gak ada yang angkat. Jadilah gue dan Yan saling mengirim sms ke HP Sufei yang isinya menyatakan bahwa jika ada yang mengembalikan akan diberikan reward. Gue ndiri juga telpon ke pihak CS Taksi Ekspress dan bilang soal reward itu.
Rany kemudian dateng dan yah...gue rasa juga dia langsung berasa betapa lemasnya Sufei. Sampe akhirnya kita jalan menuju Pengadilan Agama pun, Sufei diam seribu bahasa. Bayangkan! Seorang Sufei DIAM SERIBU BAHASA selama kurang 20 menit perjalanan. Paling sedikit ngoceh kalo ketemu hewan-hewan (kambing dan kelinci), sedangkan selain itu, dia bungkam. Padahal kita lagi sibuk ngodain Yan yang pergi ke Bali hari Kamis kemaren, yang alasann outing padahal cuma pergi BEREMPAT doang, pake acara ketinggalan pesawat pula!!! 'Kan ketauan banget tuh sebenernya gak boleh pergi hahahaha....
Sedangkan gue, jujur aja, sibuk berdoa ke St. Antonius (Pelindung barang-barang hilang) minta supaya tuh barang balik :) dan pas gue nanya Yan (trakhir pas pulang) dia juga berdoa katanya :)
Sampe di PA, kita duduk dan Sufei masih lemes-lemes gitu, tapi mungkin lama-lama dia bosen juga kali ya, akhirnya mau deh ngobrol dan ketawa ketiwi sama Yan. Sufei tiba-tiba inget kalo tadi pagi tuh dia sempet sms Ferry (Aquaman) dan belum sempet dibales. Sufei takut, Ferry telpon padahal tuh HP kagak ada, jadilah Sufei minta Yan untuk sms Ferry (Sufei sempet ngasih nomor Ferry ke Yan gara-gara Yan ke Bali kemaren itu), sedangkan gue memutuskan untuk iseng YM-an ke Ferry. Kebetulan Ferry juga lagi online, jadilah gue cerita plus minta dia juga supaya sambil terus nyoba telpon, siapa tahu diangkat. Gue trakhir bilang (minta) supaya dia telpon ke gue around 11.30, abis kasian ngeliat Sufei down gitu hihihihi...
Lalu gak lama Rany dipanggil sidang. Gue kaget bin surprise ketika masuk ruang sidang (masih dengan Pak Hakim yang sama) waktu mendapati kursi "supporter" berkurang. Kursi yang tersedia tuh cuma ada 6 (mungkin untuk tergugat dan penggugat, dan orang tua masing-masing). Karena "supporter" kali ini ada 5, sedangkan kursi cuma 4, alhasil Yan berdiri.
Gue tiba-tiba teringat untuk mensilent-kan HP, baru aja mau bilangin Yan, tiba-tiba Pak Hakim bilang ke Yan, "Maaf, sodara lebih baik di luar saja. Nanti kalau ada keperluan baru nanti Saudara kami panggil."
:D
Untungnya gak lama kemudian, Pak Hakim ketok palu dan menyatakan bahwa sidang tertutup dan semua orang disuruh keluar. Ya sudah, keluarlah kami semua. Sidangnya sendiri sih gak lama, dan seperti yang sudah Rany ceritakan memang jadwal sidang berikutnya membahas mengenai masalah santunan.
Selesai dengan itu semua, kita pulang. Masuk mobil masing-masing, tujuan berikutnya adalah salon Rany di Cibubur. Selagi perjalanan pulang/menuju salon, Ferry tiba-tiba telpon Yan. Gue kira Ferry mau bicara sama Sufei, seperti yang gue sarankan itu...ternyata bukan.
Ternyata, Ferry mau bilang kalo tadi dia coba telpon ke HP Sufei, berhasil nyambung, diangkat sama cowok tapi kemudian putus.
Denger begitu gue langsung panik, otomatis langsung gue telpon ke HP Sufei.
Sementara itu, HP Yan di kasih ke Sufei, karena Ferry mau ngomong.
Kejadian berikutnya, terjadi dengan cepat.
Gue langsung telpon HP Sufei dan NYAMBUNG!!!
"Halo? Halo?" kata gue
"Ya! Ya! Ini handphone nya tiga-tiganya ada di saya!!!" kata tuh bapak-bapak teriak. Suaranya emang putus-putus.
"Pak? Handphonenya ada di bapak semua?"
"Iya, iya. Ini ada di saya!"
Sedangkan Sufei yang berada di sebelah gue, yang lagi telpon sama Ferry, langsung jejeritan karena HP nya ketemu, langsung meluk dan cium Rany dan Sufei dari belakang, sementara Ferry masih tersambung di HP Yan.
Gue ndiri masih berusaha untuk bisa ngomong dengan nih Bapak, tapi di mobil dah heboh, plus suaranya tuh emang agak putus-putus, jadi tambah puyeng gue. Bingung juga gimana caranya mau ngambil tuh HP, karena kita lagi di Cibubur. Sampe lupa nanya nama tuh Bapak coba!
Begitu nyampe di salon, begitu mobil Rany berhenti, Sufei langsung keluar dan dia langsung mencengkeram (nyaris memeluk) Bapaknya Rany dengan muka sumringah dan bibir nyengir lebar dan teriakan-teriakan penuh kegirangan (kenapa Bapaknya Rany, karena Bapaknya Rany yang paling deket), abis itu gantian Ibunya Rany juga dipelukin. Ortu Rany suer kaget abis dan gak ngerti ada apa dengan Sufei, baru pas Rany cerita, baru deh pada ngeh.
Sementara gue?
Masih berurusan dengan tuh sopir taksi, yang ternyata bernama Bapak Guffron, yang waktu jam 12-an itu mau balik ke pool dia dan memiliki rumah di Tangerang.
Sempet bingung kapan mau ketemuan, entah hari itu juga or besoknya, karena dia berjanji bahwa tuh HP gak akan hilang seandainya ketemuan besok. Tapi akhirnya diputuskan untuk tetap bertemu hari itu juga, di Bakmi GM, jam 7 malam.
Gue kemudian telpon balik ke CS Taksi Ekspress untuk memberitakan kabar gembira tersebut hahaha, tapi sayang gue gak nanya nomor pintu tuh pengemudi, akhirnya malah tuh CS yang gue mintain tolong untuk mencari tahu soal data-datanya.
Dah. Begitu HP dah yakin ketemu, mood-nya langsung naik dan semua jadi cerah ceria :)
Sempet bingung juga mau ngasih berapa, tapi atas saran dari Rany dan Ibunda Rany, serta dari niat Sufei juga, diputuskan bahwa nominal berapapun yang diberikan pasti akan diterima dengan senang hati oleh bapak itu.
Berhubung Rany ada rapat, jadilah kami bertiga didrop di Cibubur Junction, sampe Rany selesai rapat. Di Cibujuc, pemberhentian pertama adalah Times Bookstore (hehehe...), kemudian The Body Shop (hehehe lagi), trakhir baru deh cari makan. Memilih Solaria, karena kalo pake Flazz ada diskon 25%, berhubung gue ada Flazz...maka disitulah kita makan.
Pas lagi makan, dah mau kelar sih sepertinya, dapat telpon dari CS Ekspress yang bilang soal data Pak Guffron ini yang memiliki nomor pintu taksi MB 2479 (bener gak Fei?), poolnya berada di Cipondoh, rumah di Tangerang dan nomor HP sekian sekian sekian (Sorry gak hafal). Gue langsung telpon pool Cipondoh untuk nanya lebih detail tentang Pak Guffron ini, berusaha supaya tidak terlalu merepotkan dia yang punya rumah di Tangerang itu.
Ternyata tiap sore/malem itu pak Guffron emang ke pool jam 4 sore untuk narik taksi, dan emang dah dibilangin bahwa nanti jam 7 itu dia emang ada janji untuk mengembalikan hp yang ketinggalan. Karena memang jam 4 dia ke pool untuk narik taksi, kita jadi agak lega, karena itu 'kan berarti si Pak Guffronnya emang sekalian jalan. Yo wis.
Sebelum dijemput Rany, sempet mampir ke Paperclip untuk nyari amplop untuk duit yang nanti mau dikasih Sufei.
Ternyata Rani rapat gak lama, jadi sekitar jam setengah tiga-an kita udah mengarah ke Jakarta, langsung menuju GM. Sufei kebetulan emang niat untuk beliin something else, jadilah mampir di Toko Buah Jakarta, beli pear, apel, dan jeruk. Kemudian kita menuju...GM Plaza.
Kita karaoke.
Hahahahaha....
Karena lagi ada promo Inul Vista, jadilah kita menunggu sembari karaoke for 2 hours. Diputuskan juga untuk memberi tahu pak Guffron supaya langsung menuju GM kalo sudah tiba di pool, jadi enggak usah menanti jam 7, supaya semakin cepat urusan dengan kita beres, semakin cepat dia bisa narik taksi.
Jam 5 ternyata dia udah dateng. Gue sama Sufei yang buru-buru turun.
Dan...emang ternyata tuh bapak orang baik, dia gak main langsung kasih tuh barang. Dia minta supaya HP yang ada di dia itu di bunyiin dulu, bukti bahwa emang gue yang dari tadi nyariin tuh HP dan dia minta tanda bukti dari kita, kalo HP emang dah diterima sama kita. Sebagai tanda ke bagian CS Taksi Ekspress juga.
Jadilah Sufei kalang kabut nyari kertas dan bolpen (yang dia peroleh dari minjem Satpam GM dan mbak-mbak yang jaga car call), sementara gue mencoba untuk ngobrol sama tuh Bapak.
Ternyata, gak jauh setelah menurunkan kita di rumah Dito, di depan Apartemen Pakubuwono, ada penumpang naik. Lha kok UNTUNG tuh bapak nengok ke belakang, ada HP ketinggalan, langsung diambil dan disimpen di glove compartment sama dia. Dia tahu tuh HP bunyi terus, tapi gak bisa dia angkat karena lagi ada penumpang, jadi sama dia didiemin, karena dia yakin kalo nih HP bakal bunyi lagi. Eh...kok UNTUNG si Ferry telpon, yang membuat gue telpon, sampe akhirnya dapet deh tuh HP :)
Si Pak Guffron malahan sempet bilang untuk lain kali ingetin nomor pintu. Sama gue, malah gue timpalin, "Yah Pak, biar kata nomor pintu inget, kalo sopirnya mau jahat mah, ya hilang aja tuh barang."
Pak Guffronnya cuma bilang, "Iya ya..."
Sufei balik dengan bolpen dan kertas, gue telpon bagian CS Taksi Ekspress nanya soal format tanda bukti yang harus ditulis, dan mulailah Sufei menulis sementara gue dikte, sebuah surat pernyataan sederhana, numpang nulis di lapak orang hahahaha...
Ketika akhirnya kita kasih tuh bingkisan plus amplop, well...bisa gue bilang kalo tuh Bapak emang gak nyangka dan gak mengharapkan untuk dapet bingkisan serta duit. Ekspresinya itu lho yang serba salah tingkah...hiks...gue jadi terharu deh...tapi yah mau gimana? Langka lho orang kayak dia.
Sufei sampe janji untuk nulis di koran soal Pak Guffron ini...tambah salah tingkah deh dia hahaha...
Hari itu ditutup dengan menyanyikan lagu...Project Pop "ingatlah hari ini", yang memiliki makna berbeda dari tujuan lagu tersebut hahaha....
Lesson learned for that day (for me):
God will ALWAYS answers your prayers and not everyone is dishonest :D
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Please e-mail me directly if you have any question about things that I wrote in this blog at celotehze@yahoo.com
2 comments:
hhmm KAUL yg sudah terbersit dan terpikirkan di otak gue juga, harus dijalankan (SEDANG berlangsung)...semoga lancarrrr..
btw mata bapaknya itu sepertinya berkaca2 bukan pas ketemu kita?? apa merah krn ngantuk??
dan berita baiknya, salah 1 surat pembaca gue sudah diterbitkan di koran SP..
That Driver bringback my SMILE ^_^
Gue penasaran sama kaul lu itu :)
yah sukses lah untuk kaulnya yak!
Post a Comment