Sunday, December 14, 2008

Times Bookstore

Senin, tanggal 8 Desember kemaren, pas lagi libur Idul Adha, gue sama nyokap pergi ke Times Bookshop di Karawaci, Tangerang. Kenapa ke sana? Karena gue mau ngambil buku pesenan gue. Buku baru J. K. Rowling, The Tale of Beedle The Bard.



Sebenernya sih, gak perlu gue sampe pre-order tuh buku, karena ternyata semua toko buku besar, seperti Times, Kinokuniya, Periplus sampe Gramedia (dan mungkin juga Toko Gunung Agung) udah langsung menjual itu buku pas tanggal 4 Desember 2008, sesuai dengan jadwal rilis di luar (yang berarti kita lebih cepat 1 hari, iya 'kan?). Cuma, masih ada untungnya juga sih gue nekat pre-order di Times Bookshop ini, karena dapet diskon 10%, yang kalo gue bandingkan dengan Kinokuniya masih lebih murah Times. Periplus jual dengan harga kurang lebih sama dengan Times + diskon 10%. Yang agak bikin gondok adalah, ternyata Gramedia jual lebih murah, meskipun Times udah kasih diskon 10%. Hieh...ya sudah lah...

Nah...karena mau ngambil buku itulah, makanya gue dan nyokap ke Times Bookshop itu.

Sekarang, about Times Bookshop. Gue pertama kali mampir itu kalo gak salah....pas gue job terakhir, jadi mungkin tanggal 22 November 2008. Kedua kali bareng nyokap yang tanggal 8 Desember itu.


Jujur aja, gue punya high expectancy dengan toko buku ini. Soalnya, seinget gue, Times Bookshop itu udah ada sebelum Kinokuniya merajalela di Jakarta. Jadi, begitu Times menghilang dan sekarang muncul lagi di Lippo Karawaci, gue dah bertekad untuk bakal mengunjungi tuh toko buku. FYI, Times Bookshop ini ada persis di depan UPH. Dia punya bangunan sendiri, dua lantai, yang dindingnya dari kaca. Jadi bening gitu. Keren lah dari luar.


Dalemnya sendiri juga keren.

Pintu masuk ada di sebelah kiri dan itu daerah yang ijo-ijo itu emang merupakan tempat untuk duduk-duduk dan mirip kolam renang, jadi buat anak-anak bisa lari-lari di dalam kolam ijo itu. Sedangkan yang coklat-coklat itu, seperti gubuk-gubuk yang di dalemnya dialasin bantal-bantal. Kemaren waktu gue ke sana sih, sering dipake sama teenage untuk nongkrong, ngobrol, sambil buka laptop ngerjain tugas. Berkesan cozy banget.

Untuk display buku-bukunya...well menurut gue emang lain daripada yang lain. Instead of rows of book shelf yang dijejer rata, seperti kebanyakan toko buku, Times memilih untuk meletakan book shelfs mereka dengan bentuk S, jadi bergelombang gitu. Tetep ada beberapa bagian yang rata, tapi untuk rak yang berada di tengah ruangan, mostly sih bergelombang gitu.


Dari segi harga, buku-buku yang ada sedikit lebih murah dari Kinokuniya. Seinget gue sih cuma beda Rp 1000 sampe Rp 5000 lah. Tentu perbandingannya adalah dengan buku dari penerbit yang sama. Buat gue sih lumayan banget.

Tapi...

Sayang banget, pengaturan bukunya berantakan sekali!!

Okelah dia meletakan buku berdasarkan pengarang from A-Z dan biasanya yang dijadikan patokan adalah last name tuh pengarang. CUMA...ya ampun, gue bisa menemukan buku Nora Roberts di tiga rak yang berbeda!! Whats up with that??

Seharusnya, menurut gue, kalo emang dari awal mau membagi buku berdasarkan pengarang, ya udah. Letakkanlah itu Nora Roberts di tempat yang sama. Satu tempat.

Memang buku juga perlu dibagi based on genre, tapi 'kan abis itu tetep harus diatur berdasarkan nama pengarangnya. Ini enggak. Udah gak liat genre, nama pengarangnya pun juga seolah-olah dibagi ke dalam beberapa tempat.


Kalo di Kinokuniya 'kan langsung ketauan. Oh ini deretan cerita jenis chick flick, pengarangnya pun diatur berdasarkan alfabet. Berikutanya (seinget gue) mulai masuk romance, kembali pengarangnya diatur berdasarkan alfabet, dan seterusnya dan seterusnya. Gue jadi tahu, kemana gue harus mencari buku yang emang gue cari.

Di Times sepertinya enggak. Di bagian fiction, semua buku langsung dibagi berdasarkan nama pengarangnya. Dan sepertinya gak dilihat lagi, jenis bukunya. Gue bisa menemukan pengarang buku Marry Poppins, P. L. Tavers, di bagian buku fiksi. Padahal ya ampun!! Itu 'kan bagian buku anak-anak!

Buku Nora Roberts juga begitu. Seperti yang gue bilang, gue bisa menemukn tuh buku di tiga rak yang berbeda. Entah mengapa begitu. Tinggal gue aja yang geleng-geleng kepala.

Another dissapointment for me is bagian untuk buku-buku young adultnya sangat minim sekali. Hieh...mengecewakan...meskipun gue berhasil menemukan buku Trudi Canavan - The Magician Guild sih, tapi tetep aja.

So...kali kedua ini dateng bareng nyokap dan langsung melakukan browsing sendiri-sendiri. Gue masih mencoba mencari buku-buku yang pernah gue tulis di blog itu, tanpa hasil...sedih! Yang ada gue mencari buku-buku lain.

Kemudian sampailah gue dan nyokap di deretan buku Nora Roberts, yang in Death seriesnya udah gue punya semua (maksudnya adalah buku yang ada di Times itu gue dah punya semua). Kemudian nyokap nanya apakah ada lagi trilogi NR yang lengkap. Kebetulan ada, maka langsung beli lah 3 buku itu, yang merupakan rangkaian dari The Irish Trilogy. Di tangan gue sendiri udah ada River's End yang juga merupakan buku NR tapi berdiri sendiri. Kemudian my eyes stumble upon Divine Evil, another NR' book, tapi emang lebih tebel. Selagi menimbang-nimbang hendak membeli yang mana, nyokap bilang ya udah ambil aja tuh dua buku. Hehehehe...YES!

Mungkin perlu gue beritahu juga, bahwa selama gue dan nyokap mendiskusikan NR, ada pengumuman yang mengatakan bahwa all books are discounted 15%. Jadi gue rasa itu yang bikin emak gue rada kalap. Soalnya, biasanya dia paling banter beli dua buku. Or kalo emang trilogi ya beli tiga. Enggak nambah yang lain. Kecuali emang lagi ada keperluan, seperti waktu gue ngejer discount card QB, yang syaratnya harus belanja Rp 1 jt selama 30 hari, nah itu emang super kalap!

Anyway,....akhirnya lima buku ada di tangan, dan waktunya untuk pulang.

Di kassa, total around 474 sekian, kata kasirnya, kurang dikit (Rp 500 rb) untuk dapet voucher Rp 50 rb dan agenda. Jadilah nyokap nyari buku lagi. Kemudian baru bayar buku J. K. Rowling yang baru itu.

Terus...Times juga rupanya lagi ada...semacam kupon undian, jadilah gue dan nyokap ngisi. Semoga menang Ipod!!!!!

So...hari itu super puas bisa belanja buku begitu banyak...cuma yah alhasil gue gak boleh beli buku dulu selama kurang lebih sebulan ini...hihihi...gak papa lah, supaya next time gue ke Times or Kinokuniya or Periplus, jumlah buku yang baru jadi makin banyak.

Ahhh...books...how I love them soo much!!!

No comments:

Free Delivery on all Books at the Book Depository
Please e-mail me directly if you have any question about things that I wrote in this blog at celotehze@yahoo.com