Monday, October 26, 2009

Fame (2009)


Hari Sabtu kemaren, 23 Oktober 2009, akhirnya jadi juga gue nonton Fame di Blitzmegaplex, Mall of Indonesia. Well...gue bersyukur banget tinggal di Kelapa Gading, yang punya 3 Mall, dan 4 bioskop hihihihi...

Bisa dibilang gue udah tertarik dengan ini film begitu trailer nya keluar. Malah mungkin gue udah tertarik begitu tahu kalo Fame bakal dibuat remake nya. Buat yang belum tahu, Fame itu film tahun 1980-an, yang kemudian diadaptasi ke Broadway, kemudian dibuat tv series-nya. Untuk film yang pertama, gue gak pernah liat. Sedangkan yang Broadway punya...well...Namarina pernah mencoba mementaskannya di TIM beberapa tahun lalu, dan gue pernah liat. Sedangkan untuk tv series-nya, gue emang pernah nonton di TVRI, yang seinget gue dulu main tiap hari Minggu deh.

Entah darimana, tapi memang gue paling suka dengan yang namanya music and dance. Mungkin karena nyokap suka dengan music and dance. FYI, bokap gue gak bisa nyanyi apa lagi nari hahahaha.... Anyway, intinya sih gue emang suka dengan musik dan tari, apalagi kalo digabungkan dengan yang namanya film. Mau dalam bentuk operette, opera, Broadway, sampai film India pun, gue suka. Tiga hal kesukaan gue dijadikan satu, masak gue menolak?

Fame, bercerita tentang para remaja yang berhasil diterima di New York High Shcool of Performing Arts. Ingat, HIGH SCHOOL. Jadi bisa dibilang, sekolah ini termasuk SMK. Di sekolah ini, PA (Performing Arts), murid-muridnya belajar musik (vokal dan instrumen), tari, dan drama. Gue gak tahu gimana pembagiannya atau bagaimana kurikulumnya, tapi sepertinya sih enggak semuanya dipelajari, tapi memang langsung memilih mau menguasai bagian yang mana.

Inti ceritanya ya enggak jauh-jauh dari bagaimana mereka memulai audisi, kemudian diterima masuk sebagai freshman, kemudian berlanjut ke sophomore, junior, dan terakhir senior. Ditunjukkan perkembangan yang mereka alami, dari yang enggak bisa apa-apa, sampai akhirnya menguasai bidang yang memang dipilih, ada juga yang berkembang ke bidang lain, dan juga ada yang memang tidak berkembang sama sekali. Bukan itu aja, (mungkin) sama seperti yang dialami oleh anak-anak SMK lainnya, mereka pun juga berjuang bagaimana caranya supaya setelah sekolah, mereka bisa mencari kerja sesuai dengan bidang yang mereka kuasai. Mereka berusaha bagaimana caranya supaya ilmu yang sudah mereka punya tuh, berguna. Kasarnya sih, menghasilkan uang. Dan seperti biasa, enggak mudah untuk melakukan itu semua. Tidak mudah mewujudkan mimpi.

Buat gue sendiri sih, ceritanya kurang dalem dan kurang kuat. Mungkin karena dalam satu film itu dibagi ke dalam 4 1/2 bagian (audisi, freshman, sophomore, junior, senior), ditambah lagi film ini tidak memfokuskan pada perjuangan satu orang, alias enggak ada tokoh utamanya. Semua disorot dengan hampir sama rata. Konflik memang ada, tapi enggak terlalu yang mencekam atau membuat emosi penonton yang jungkir balik atau gimana. Klimaksnya kurang.

Terlepas dari itu semua, gue menikmati musik dan tari yang ditampilkan di film ini. Tariannya keren-keren, dan lagunya pun memang membuat bergoyang. Cukup menghibur lah. Yang pasti sih gue sangat menikmati :)

No comments:

Free Delivery on all Books at the Book Depository
Please e-mail me directly if you have any question about things that I wrote in this blog at celotehze@yahoo.com