Sunday, January 24, 2010

When Psycho Friends Meet...

Meta-Yufita-me-Jay-Priska-Lidya-Yosi

Hari Sabtu kemaren, tanggal 23 gue ketemuan sama anak-anak Psiko Untar geng gue dulu. Udah cukup lama juga kita enggak ketemuan. Padahal semuanya kecuali Lidya tinggal di Jakarta, tapi berhubung rumahnya pada jauh-jauh dan kegiatannya pada beda-beda, jadi ya enggak pernah ketemuan deh. Satu-satunya yang bisa kita akhirnya ketemuan, apa lagi kalo bukan karena Lidya pas lagi dateng. Mungkin udah 5 tahun terakhir ini Lidya di Aussie dan pulangnya cuma setahun sekali, yaitu di akhir tahun. Kali ini dapat tambahan 1 orang, yaitu Jay Patricia.

Sama seperti model jaman SMA dulu, yang namanya temen itu pasti awalnya nge-group sendiri-sendiri. Gue awalnya itu cuma bareng Yufita, Yosi, dan Lidya. Kemudian Lidya ketemu Priska di kelas Agama Kristen (waktu itu dia ndirian, sedangkan kita bertiga Katolik). Priska membawa Meta, Sylvia, dan Eddy, dan akhirnya mergernya kami semua itu. Eddy kemudian menghilang entah kemana hahaha.... Along the way, lama-lama kita pun mulai mengenal wajah-wajah satu angkatan, yang meskipun emang jumlahnya banyak tapi berhubung lingkupnya kecil jadi ya pasti hafal. Mulailah kami berkenalan dengan geng-nya Jay. Meskipun gue masih tetep lebih sering jalan sama geng gue ndiri, tapi kemaren seru juga bisa ada Jay :)

Janjian ketemu di Grand Indonesia jam 2, tapi jam 1 di rumah mulai hujan, jadilah baru pergi nunggu hujan reda. Maklum hujannya cukup kenceng, disertai dengan angin yang gue jamin pasti bakal bikin gue basah kuyup kalo nekat pergi. Jam 2 baru pergi, jemput Yosi dan meluncur ke Grani. Untung jalanan cukup bersahabat, alias lancar.

Ketemu Jay (yang katanya udah dari jam 1 hahahaha) dan Lidya serta Priska yang udah dateng. Cuma duduk 10 menit kemudian mulai jalan cari makan karena gue kelaperan, belum makan siang bo!

Setelah muter-muter eskalator, kemudian bergerak sepanjang resto di bagian jepang dan china, akhirnya diputuskan untuk makan di Y & Y. Gue sih yang ngajak, sebab saya penasaran. Dan verdict-nya...well...it's expensive, tapi kurang sesuai dengan lidah gue. Makanannya enggak gitu enak. Or mungkin pesenan gue yang kurang itu enak. Sempet pesen sushi...lumayan sih, standard lah. Pizza dia cukup enak dough-nya...tapi ya itu...quite expensive dan rasanya enggak balik lagi deh :) cukup sekali, yang penting gue dah nyoba dan tau.

pizza XXL

Kita duduk kurang lebih 3 jam. Kenapa begitu, karena waktu kita nyampe dan duduk kemudian pesen, itu fountain mulai pertunjukkan. Dan sampai akhirnya kita bayar itu bill, total fountain yang kita dengarkan itu 4. Jadi ya...bisa dibilang kita duduk nongkrong ngobrol sekitar 3 jam lebih. Kacau!

Format 'pertemuan' kali ini sebenernya enggak banyak berubah. Meta datang dengan suami dan anak perempuannya, Velline (hm...agak enggak tau nulisnya tapi namanya begitu) yang baru 8 bulan; Yufita juga dengan her husband Ino, yang rasanya makin gendut hahahaha, sementara Fita enggak hamil-hamil hahahaha; sedangkan Priska datang dengan pacarnya Yusril (tanpa Mahendra di belakang namanya). Sementara yang lain...yaitu gue Yosi dan Jay, masih menikmati masa lajang, sementara Lidya sedang 'ditinggal' her future husband kerja ke Jepang.

Pembicaraan dimulai dari gosip tentang salah satu temen Psiko jaman dahulu kala yang super lebay or mungkin juga agak-agak bodoh plus mungkin mengidap syndrom exhibitionism super duper tinggi. Lucu aja ngedenger ceritanya, tapi juga disertai dengan gelengan kepala dan pertanyaan mendasar, "why did she do that????". Oh well...cerita yang cukup menghibur dan cukup berguna sebagai ice-breaker hahahaha...

Dan...bukan anak Psiko namanya kalo pembicaraan kemudian tidak beralih ke hal-hal yang lebih serius, apa lagi kalo bukan soal pendidikan anak. Berhubung baru Meta yang punya anak, jadi memang nara sumber-nya dia. Dan entah bagaimana, nyaris dari kami itu (mungkin kecuali Jay) itu rata-rata emang pada punya bakat guru. Fita jelas-jelas guru SD, gue pernah jadi guru BP, Meta pernah jadi dosen dan sekarang jadi guru les piano, sedangkan Priska, Yosi, dan Lidya masing-masing pernah jadi guru sekolah minggu di gereja. Jadi ya...gitu deh. Pendidikan dan anak. Dua hal yang emang bener-bener menarik untuk di bahas.

Akhir tahun ini, kalau bisa Lidya akan bawa cowoknya ketemu dengan kita-kita...semoga bisa deh. Penasaran juga soalnya, pingin ketemu.

Speaking of cowoknya Lidya, kemaren itu obrolan terbagi dua...cewek-cewek ngobrol sendiri, sementara yang cowok-cowok ngobrol sendiri juga hahaha...seru juga sih kemaren itu.

Akhirnya sekitar jam 7-an, semua pada bubar jalan. Dan seperti biasa, butuh waktu sekitar 15 menit untuk bener-bener bubar hahahaha...sementara itu, gue dan Yosi lanjut ke Gramedia.

And that's for another story :)

No comments:

Free Delivery on all Books at the Book Depository
Please e-mail me directly if you have any question about things that I wrote in this blog at celotehze@yahoo.com