Sunday, August 31, 2008

Panitia

Sepertinya hari-hari ini gue cukup banyak berhubungan dengan pernikahan. Dua pernikahan dalam sebulan, buat seseorang yang tidak terlibat dalam WO gue rasa bisa dibilang udah cukup banyak. Meskipun dari dua itu hanya satu yang benar-benar wedding, sedangkan yang satu lagi masih merupakan persiapan.

Gak nyangka banget, hari-hari Rany melajang tinggal dihitung dengan jari. Dan bukan itu saja, tapi juga kenyataan bahwa seorang Rany Restiani, yang biasa berkutat dengan motor dan mobil, aktif di berbagai pergerakan hingga aktif di AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar), akhirnya akan menikah juga. Dan jadi perempuan hahahaha....

Selama ini jadi sekitar 8-9 tahun berteman, jarang sekali menemukan Rany dalam situasi yang menunjukkan bahwa dia feminin. Jadi, pada saat dia mengatakan bahwa dia akan menikah, tentu semua mengeluarkan pertanyaan yang senada.

"Yakin?"

"Udah siap?"

"Emang udah bisa jadi istri?"

"Udah siap jadi ibu?"

Dari pertanyaan standar sampe pertanyaan yang menggoda.

Dari seluruh temen-temen gue, cuma Rany yang Muslim dan orang Sunda, sedangkan kita semua Kristen-Katolik dan Chinese pula. Jadi, yah...kita saling belajar satu sama lain. Dan sama seperti waktu Ingrid dan Angga married, udah pasti gue dan temen-temen yang lain bakal bahu membahu untuk membantu. Meskipun kali ini porsi nya lebih sedikit dibandingkan waktu Ingrid & Angga kemaren, tetep aja kita kebagian tugas. Gak tanggung-tanggung, Pager Ayu dan Pager Bagus. Khusus Ingrid & Angga, kebagian jadi Among Tamu.

Tadi, gue dateng ke rumah Rany karena katanya ada rapat panitia, dan gue diminta datang paling gak untuk mewakili teman-teman lain yang sebagai Pager Ayu dan Pager Bagus. Ingrid dan Angga juga diminta dateng. Jadilah tadi kita bertiga dateng ikut rapat.

No, I'm not going to talk about the meeting. Yang pasti sih, semua sudah dipikirkan, sudah dijabarkan bahkan sudah ada jobdesc nya masing-masing bagian. Although...gue kaget juga sih, ketika nama gue tiba-tiba dimasukkan ke dalam seksi Pudok.

Hieh!!!

Duh...gue serasa de javu (inget waktu gue baca rundown acara wedding Meta, nama gue tiba-tiba ditaro sebagai PIC untuk acara resepsi).

Untung...untung aja semua masih dapat diatasi lah.

Anyway, dari seluruh acara tadi itu, ada satu yang agak-agak mengganggu gue.

Yaser, calong pengantin pria, gak dateng. Begitu juga dengan pihak keluarganya.

What???

Buat gue itu sangat menganggu sekali. Oke lah, pada beberapa adat, pihak perempuan yang sibuk menyiapkan segala pernikahan, jadi pihak pria gak usah ribet ngurus apapun, tinggal tau beres istilah kasarnya. Tapi...yah apa iya lalu jadi angkat tangan sama sekali?

Apalagi gue tahu, bahwa pihak Rany untuk mengundang pihak Yaser untuk datang. Ini gak ada sama sekali. Dimana manner-nya?

Jujur aja, gue merasa Rany dan Yaser belum siap untuk menikah. Bukan soal kesiapan mental mereka pribadi, tapi lebih pada kesiapan mereka sebagai pasangan. Itu yang belum gue dapet. Apalagi kalau denger cerita-cerita Rany yang masih suka sebel dengan sikap dan tingkah laku Yaser. Masih banyak ganjalan-ganjalannya gitu lho.

Sempet ngomong ke Yan, Ingrid dan Angga, bahwa gue ngerasa bahwa Yaser berusaha TERLALU keras untuk bisa masuk ke kita-kita. Kalau pada akhirnya bisa menerima kita, sih, gue rasa no problem ya. Yang gue takutkan cuma nanti setelah menikah kalau tiba-tiba Rany dilarang untuk bergaul sama kita-kita, bagaimana?

Gue nanya ke Ingrid dan Angga, apa perlu kita intervensi dulu, menanyakan dengan jelas dan pasti soal kesiapan Rany untuk menikah. Ingrid bilang udah telat karena toh semua sudah siap dan mengingat tabiat Rany yang lebih memilih dirinya menderita dibandingkan ortu-nya, pasti memilih untuk menjalankan saja.

Yah...semoga saja ini semua cuma kecemasan gue saja. Semoga ini hanya sebuah pemikiran gue saja. Dan semoga, ketika Rany menikah, they will live happily ever after.

[Very] Old Pictures

Lagi sibuk mencari foto-foto lama, terutama yang ada Oma. Berhubung foto-foto lama ternyata tidak begitu banyak yang ada Oma, terpaksa gue bongkar foto-foto lama di rumah. Alhasil ketemu lagi lah gue dengan foto-foto lama ini...terutama yang ada gue sama Tizia nya.

Gue tau, biasanya yang bisa menikmati kelucuan atau keindahan dari foto-foto
dibawah ini cuma keluarga sendiri or mereka yang memang kenal dengan subyek foto. Tapi cuek lah hehehe...gue masih amazed dengan foto-foto ini.




Mak Co & Kong Co - My Great Grandparents
(From my grandma' side)



My Grandma and Grandpa
(From my father side)



My dad with his sisters




My dad with his parents and brother and sisters
(My dad stand in the middle)



My Dad & Mom wedding
(Feb 1979)


Me and my newborn (I think) sister
(Dec 79 - March 81)




Again, me and my sist


Well, I think it's enough for now :) I'll see if I find anything new...




Your Power Color Is Red-Orange



At Your Highest:



You are warm, sensitive, and focused on your personal growth.



At Your Lowest:



You become defensive and critical if you feel attacked.



In Love:



You are loyal - but you demand the respect you deserve.



How You're Attractive:



You are very affectionate and inspire trust.



Your Eternal Question:



"Am I Respected?"

Wedding

Wedding...sebuah situasi dan suasana serta pengalaman yang gue jamin pasti gak akan terlupakan. Apalagi kalau yang married itu diri sendiri. Sodara atau sahabat kita sendiri yang married aja kita inget dan bahkan ikut gembira, ikut excited, ikut heboh dengan segala keributannya, gimana kalo diri sendiri yang married?


Dari kecil, gue udah terlibat dengan beberapa wedding. Karena bokap adalah anak pertama dari lima bersaudara dan dia married duluan, jadi udah pasti pas adik-adik bokap married, gue yang jadi bridesmaid atau istilah sekarang flower girls, bareng adek gue.

Sekarang...gak jauh beda. Cuma sepertinya sekarang naik jabatan deh...hehehehe...

Jujur, gue gak pernah menyangka bahwa gue bakal beneran membantu pelaksanaan wedding para sahabat gue. Sejauh ini (atau dulu) semua cuma ada di kepala gue doang. Sebuah impian dan angan bahwa kalau ada sahabat gue married maka gue akan membantu. Gak disangka ternyata that what I did and will do.

Pernikahan Fita & Ino adalah pernikahan temen gue yang pertama. Gue gak bisa fully take credit on the wedding, karena emang gak banyak yang gue lakukan. Malah gak ada yang gue lakukan. Paling sekedar ambil beberapa foto dan ngebantu sedikit. Bener-bener minim pekerjaan gue.

Pernikahan Ingrid & Angga adalah pernikahan dimana gue bener-bener berperan. Bareng dengan anggota geng gue (halah...hari gini masih pake geng???) kita bener-bener ngebantuin wedding Ingrid dan Angga. Gue seneng dan bangga banget dengan apa yang udah kita lakukan pada hari itu. Suer, sampe sekarang, tiap kali menghadiri wedding temen gue, gue selalu teringat akan wedding Ingrid dan Angga. Betapa kita bener-bener bisa kompak, dengan baju yang senada (senada banget!!) kita bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Meskipun ada beberapa hal yang sempet bikin senewen Freddy, tapi toh in the end semua berjalan dengan lancar dan baik.

Pernikahan Meta dan Mendi adalah pernikahan yang membuat gue sedikit sport jantung. Gimana gak, kalo tiba-tiba gue dapet peran jadi MC? Untung semua, sekali lagi berjalan dengan lancar dan thanks to my muka tembok...gue bisa juga jadi MC. Sebuah pengalaman yang tidak terlupakan dan berkesan buat gue. Bangga dan seneng dan thank you banget untuk Meta dan Mendi karena memberikan kepercayaan sebesar itu ke gue. Tapi gak lagi deh...bener!!

Yang akan datang adalah pernikahan Rany dan Yasser. Kali ini gue kebagian tugas sebagai pagar ayu. Masih belum ada bayangan akan tugas gue or tugas kami. But whatever it is...gue seneng dan bangga bisa ikut ngebantu.

Yang pasti, gue banyak belajar dari beragam pernikahan yang gue ikutin ini. Intinya sih satu, you can't do everything by your self. Lu harus bagi-bagi tugas dengan orang-orang yang lu percaya dan lu harus percaya dengan orang-orang itu.

Hieh...sebuah catatan untuk diri gue sendiri tuh...belajar untuk membagi tugas ke orang lain dan percaya bahwa orang tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik!

So...when will my time come?

Friday, August 29, 2008

Cerita Gue

Gue baru aja menghidupkan kembali komputer pribadi gue. Setelah beberapa bulan off, tadi akhirnya dihidupkan kembali, karena gue mau scan foto dan programnya cuma ada di hard drive yang udah bokap gue pindahin ke komputer gue.

Setelah selesai dengan segala scan, gue bukannya meng-edit foto-foto tersebut, malahan membuka folder gue dan membaca ulang isinya. Apalagi kalo bukan kumpulan cerita-cerita unfinished gue.

Ngebaca ulang cerita-cerita itu bikin gue ketawa-ketawa sendiri, bikin gue geleng-geleng kepala dan sering bikin gue penasaran. Gimana gak penasaran orang ceritanya gak tamat semua! Pingin sih diselesaikan tapi gue dah keburu ilang ide plus minat.

Dari sekian judul, ada beberapa yang berhasil gue tamatkan, cuma sayang files tersebut kena virus dan terpaksa gue delete. Semoga hard copy nya masih ada.

Pingin banget gue bisa bikin satu cerita yang bener-bener bagus. Tapi so far belum nemu ide yang bisa bikin gue menulis all the time. Padahal, dengan banyaknya kisah di sekitar kita, masak sih gak ada yang menarik untuk diangkat jadi sebuah novel? Kan menurut Hallmark Channel, "Life is Drama".

Sunday, August 24, 2008

[Another] My Best Friend' Wedding

Tahun lalu, tanggal 24 Juni 2007, Yufita married dengan Ino. Tahun ini, tanggal 23 Agustus 2008, Meta married dengan Mendi. Mungkin (didoakan banget-banget) Priska yang bakal married dengan Yusril. Or maybe Silvia. Sama seperti di pernikahan Yufita dan Ino, gue datang dengan peran, yang dengan senang hati dan rasa penuh syukur, harus gue jalani. Apa lagi kalau bukan dimintai tolong untuk membantu dalam acara pernikahan mereka berdua, Mendi dan Meta. Tugasnya apa? Gampang. Cuma dimintai tolong untuk membacakan urutan foto sewaktu di gereja, karena mereka tidak mengadakan resepsi, jadi foto group sebisa mungkin dilakukan di gereja. It's easy, right? Waktu Meta telpon dan minta tolong, gue cuma bisa kaget, bengong, dan tentu terharu serta tersanjung. I'm honor to be asked!!! Seperti yang pernah gue tulis tentang wedding Yufita dan Ino, gue seneng dan thank you banget diberi kepercayaan seperti itu. Dan udah pasti, gue dengan senang hati menerima tugas tersebut. Gue gitu lho Tapi ternyata oh...ternyata...tugas gue tiba-tiba bertambah! Kebetulan, tanggal 14 sampe tanggal 18 itu gue ke Malang. Baru balik tanggal 19 siang, nyampe Jakarta sore menjelang malam. Begitu gue online dan melihat e-mail yang dikirim Meta (gue minta list foto dan rundown acara), gue kaget se-kaget-kagetnya pas gue baca rundown acara.

Di rundown itu tertulis (dalam bentuk tabel):
Waktu: 19.15 wib
Acara: Pengantin masuk [maksudnya adalah pengantin masuk ke dalam restoran Eastern, tempat acara ucapan sykukur]
PIC: Zenia

WHAT??????!!!!!

Gue PIC pengantin masuk???

Maksudnya??

Gue disuruh jadi MC gitu??

Meta gila!

Itu yang ada di kepala gue dan mulut gue. Langsung saat itu juga waktu gue baca rundown acara hari-H.

Ya ampun!! MC waktu wedding itu bukan my thing! Definitely not my thing. Malah, gue sudah meninggalkan tugas MC jauh-jauh begitu gue kuliah, karena gue tahu MC itu bukan pekerjaan main-main. Emangnya waktu SMA, yang penting cuma muka badak dan cuap-cuap di depan doang. Apalagi ini wedding. Hieh!!!

TAPI, begitu gue konfirmasi ke Meta lagi, ternyata semuanya gak seheboh or seperti apa yang gue bayangkan. Maklum, drama queen, jadi yah begitu deh, bawaannya langsung heboh duluan aja hehehehe

Setelah gue bicara dengan Meta, baru gue tahu gambaran acara di restoran itu. Jadi, acara di restoran itu memang hanya untuk beberapa orang terdekat Mendi dan Meta saja. Tebakan gue sih yang diundang cuma 200 orang saja. Itu sudah termasuk anggota keluarga. Apalagi modelnya adalah makan meja, bukan buffet, jadi 'kan emang udah pasti lebih intimate dibandingkan resepsi biasa.

Soal gue sebagai MC itupun Mendi dan Meta masih bingung, apakah perlu ada MC or not, karena yah memang tidak ada acara apapun. Paling hanya doa sebelum makan dan mungkin sedikit kata sambutan. Tapi memang acara-acara seperti itu diminimaliskan sekali. Kalau perlu dihilangkan. Malahan, Mendi dan Meta tadinya mau kalau mereka sekedar masuk ke restoran begitu saja, tanpa ada announcement sama sekali. Tinggal gue yang protes. [Dilema gak sih? Gak mau jadi MC tapi menolak begitu kesempatan untuk tidak ada MC muncul]

Yah gue bilang, rasanya gak asik dan gak seru kalau pengantin baru dateng, kita para undangan gak kasih applause. Emangnya ini pesta ultah? Bahkan pesta ultah pun tetep ada saat dimana kita MERAYAKAN sang punya pesta itu sendiri. Lha ini wedding, masak gak memberikan applause sih? Akhirnya Meta setuju sama usul gue.

Yang berarti gue jadi MC.
Hieh....

Hari Sabtu itu...bener-bener perjalanan jauh!! Harap tahu saja, rumah gue di Gading, pesta di Karawaci. Ditambah lagi, gue perlu menjemput Yosi di Galur, Priska dan Yusril di daerah Tanjung Duren. PLUS, bokap hari itu perlu ke Klender. Jadi...begini ceritanya.

Karena yang punya mobil cuma gue [maksudnya mobil bokap], jadilah gue mengusulkan supaya kita pergi with my car. Terpaksa sewa sopir, karena gue gak bisa nyetir, dan Evan, my darling best friend lagi ke Malang yang berarti gak bisa nemenin plus nganterin gue pergi. TAPI, hari itu bokap ternyata ada raker di Klender, yang berarti masih perlu pake mobil sampe paling gak around 10.30. Untuk mempermudah semua orang dan juga mempersingkat waktu, gue dan bokap berangkat dari rumah around 09.00 am, jemput Yosi di Galur, lanjut ke St. Maria, Juanda, karena bokap perlu menjemput beberapa orang dulu di sekolahan [St. Maria itu sekolahan gue], baru kemudian ke Klender.

Di Klender, sopir udah nunggu. Klaar dengan urusan bokap, gue langsung balik menuju kost-an Priska, di belakang Untar 2. Ganti baju, rapi-rapi baru jalan lagi. Sempet balik lagi ke kost-an Priska, karena gue ketinggalan daftar nama foto group. Jadi, baru sekitar jam 13.00 kita menuju Karawaci.

Untung banget, Priska udah pernah ke tempat yang dituju, jadi kita gak pake muter-muter or nyasar, dan yah...jalanan juga gak terlalu merepotkan. Kita nyampe kurang lebih jam 13.55. Kurang beberapa menit dari jam 2. Sempet ketemu Meta, untuk ngomong soal tugas gue dan gue off to the church.

It's GRII Karawaci.

Masih agak sepi dan gue milih untuk duduk agak di belakang, meskipun Meta minta gue duduk di depan. Toh tugas gue terakhir, jadi rasanya gak masalah kalo gue duduk belakang.

Prosesi diawali dengan masuknya kedua orang tua Mendi dan Meta satu persatu, diikuti oleh anggota keluarga masing-masing. Kemudian Mendi dengan bestman, terakhir Meta dengan her dad. Lagunya tentu Canon in D untuk orang tua dan Mendi, Wedding March untuk Meta.

Kebaktian berjalan dengan lancar. Satu-satunya lagu yang gue kenal cuma The Greatest of These is Love, dan tentu gue ikut nyanyi suara alto

Pendeta yang memimpin pemberkatan menekankan pada makna Cinta. Sorry banget gue gak bisa inget seluruh isi kotbah-nya, tapi yang gue inget adalah, dalam pernikahan Kristen, cinta itu yang terjadi bukan saja antara Suami dengan Istri, tapi ada Tuhan diantara mereka. Ini berarti, Suami tidak hanya terikat dengan Istri dan Istri tidak hanya terikat dengan Suami, tapi juga saling terikat dengan Tuhan. That's why, pernikahan ini tidak boleh dianggap enteng. Ketika salah satu pasangan melupakan janji pernikahan, bukan hanya Istri atau Suami yang disakiti, tapi juga Tuhan ikut disakiti. So...marriage is not a game.

Ketika janji pernikahan dimulai, gue amazed banget sama mereka berdua. Hafal bo! Gila!! Gak ada yang liat kertas atau contekan. Bener-bener hafal, tinggal gue sama Priska aja yang bengong. Mendi menyebutkan janji nikahnya dengan lancar, sedangkan Meta...dengan berurai air mata huah...jadi ikut berkaca-kaca. Tambah nangis ketika tiba waktunya untuk say thank you ke orang tua...hiks...hiks...hiks...

Akhirnya, tiba juga waktu gue untuk mulai bertugas. Ketika ucapan terima kasih dari pihak keluarga diucapkan, gue udah standby di depan, siap untuk membacakan daftar nama-nama pihak yang hendak difoto.

Tapi apa daya...gue baru sampai pada nomor urut 3 (jumlah seluruhnya ada sekitar 10-15 nama), ketika kemudian peran gue sebagai seorang MC (pembaca giliran foto) berhenti di tengah jalan. Semua orang keburu ingin salaman dengan kedua mempelai, sehingga niatan untuk foto terlebih dahulu, baru kemudian salaman, bubar di tengah jalan.

Yah...gue gak bisa berbuat apa-apa, selain menunggu para pemberi salam tersebut berakhir dan baru melanjutkan tugas gue. Hieh...maaf banget yah Mendi & Meta, for not being able to do my job perfectly

Next, ketika akhirnya urusan foto selesai dan gue (bareng Priska dan Yosi) selesai berfoto, gue bertanya pada Meta apakah beneran gue yang tetep diminta untuk menjadi MC pada waktu acara di restoran. Hieh...yo wis lah.

Kelar dari tugas, gue turun ke bawah (kebaktian di lantai 3), makan dulu (dapet nasi, lumayan!) terus bantu-bantu dikit dan berakhir dengan mengangkut 8 karangan bunga di mobil gue untuk dibawa ke restoran tempat resepsi diadakan.

Sebenernya, gue sempet rencana untuk mampir ke Times Bookstore. Oh my God!! Kapan lagi gue bisa ke Karawaci? Lagipula 'kan acaranya masih nanti jam 7 gitu, jadi gue pikir masih ada waktu lah (masih setengah enam). Gue janji gak bakal lama. Suer.

Tapi kemudian Priska minta supaya kita drop bunga-bunga nya dulu. Wah, kalo mesti naro bunga dulu baru ke Times ya...buang-buang waktu menurut gue. Priska bilang kita mesti naro bunga karena tuh bunga 'kan untuk dekor, yang berarti kita mesti ngedekor tuh restoran dulu. Walah!!! Kalau begitu mah...lebih baik tidak usah ke Times! Bisa diganyang Meta gue kalo nekat pergi trus bikin acara dia berantakan. Ya sudah, akhirnya gak jadi ke Times. Kita beli bensin dulu, terus baru ke resto. Nurunin bunga dan mulai menempatkan bunga-bunga tersebut di tempat yang sesuai. Kali ini yang kerja bukan gue, tapi Priska and Yosi. Hehehe gue tinggal ngoper bunga doang.

So...ketika nyampe langsung ketemu Mendi (dia standby di resto) dan mulai nanya soal acara. Visi dia emang simple aja. Maunya seperti wedding orang luar, dimana the bride and the groom sit on the table, along with their parents, their best man, their bridesmaid, etc; then someone click on the glass and say something. Maunya begitu (dan gue dengan BODOHnya baru dapat gambaran itu SEKARANG!!), tapi berhubung mereka berdua (the bride and the groom) masuknya belakangan rasanya gak etis dan gak seru dan gak sopan juga kalau gak ada announcement tentang kedatangan mereka.

Mendi setuju dengan ide gue supaya gue tetep bikin semacam announcement untuk kedatangan mereka. Alhasil, gue minta kertas dan bolpen, kemudian duduk bareng Priska, Yusril (Priska boyfriend), Yosi and Harry (salah satu temen Priska dan Meta di S2 Psiko Untar) untuk membantu gue merancang kata-kata.

Begitu selesai, gue bacaan ke Mendi untuk approval dan untung saja, acc langsung turun.

Anak-anak sempet godain gue, waktu kue pengantin muncul. Mereka bilang kalo bakal ada acara potong kue.

Aaaggghhhh!!!

Please deh!! Kalo sampe ada potong gue, gue bisa pingsan beneran di tempat dan acara itu bakal jadi jelek banget.

Tapi toh memang tidak ada potong kue, karena Meta dan Mendi memang tidak mau.

Ketika Yosi melihat bahwa Mendi mulai turun ke bawah (pesta kita di lantai 2) dan menduga bahwa acara mau dimulai, gue minta Yosi untuk ngecek dan memberi cue ke gue kalau waktu untuk gue bicara dimulai. Sementara itu gue minta supaya Yosi menahan mereka di tangga sebelum gue meminta mereka untuk naik.

Menarik napas panjang dan mencoba meredam degup jantung gue yang rasanya mau keluar, gue mulai memukulkan sumpit gue ke salah satu piring kecil untuk menarik perhatian orang-orang. Beberapa orang mulai meredakan suara mereka dan Priska udah ngoceh supaya gue langsung bicara instead of menunggu suara reda.

Akhirnya, dengan menggunakan suara Alto gue, gue berusaha untuk bisa berbicara dengan lantang, jelas dan didengar oleh semua orang. Gue berusaha banget untuk tetap bisa terdengar tanpa gue harus berteriak. Dan entah kenapa yang keluar adalah suara bawah gue alias Alto. Suara gue serasa keluar dari dada gue.

Apa yang udah ditulis, dapat gue bacakan dengan baik dan acara itu (menurut gue) berjalan dengan lancar. Priska dan Yosi memuji gue, bilang suara gue kedengaran, bagus dan gue enggak panik. Hehehehe...lumayan lah...meskipun gue LUPA sama sekali untuk tersenyum!!!

Hieh....lega banget begitu gue udah bisa kembali duduk dan menyantap makan malam. Udah bisa ketawa-ketawa dan foto-foto. Untung juga yah gue bermuka badak hehehe....

Meja kita, termasuk golongan narsis. Setiap kali ada kamera, kita pasti senyum, melambai, atau siap untuk difoto. Pada waktu orang bagian video menyodorkan mike untuk kita meninggalkan pesan dan kesan untuk Meta & Mendi, kita langsung berbicara. Sedangkan orang lain, memilih kabur atau menolak untuk say something. Sesuatu yang gue herankan dan sesalkan.

Kita pulang dengan perut yang AMAT SANGAT KENYANG!!! Ya iya lah, orang porsi bersepuluh dilahap orang berenam (yang lima belas menit terakhir berubah menjadi lima orang). Wah...PUAS!!! Thanks Mendi dan Meta untuk memberikan kepercayaan yang BEGITU besar untuk gue. Thanks banget untuk memberikan kesempatan buat gue untuk ngebantu di acara wedding lu. Sebuah pengalaman yang bener-bener tidak terlupakan, tapi kalo ada yang nawarin lagi jawaban gue..NO THANKS!!!

Friday, August 22, 2008

Lea Salonga - Two Words

This is something I know from my cousin.

At first, she told me about the song. She just asked if I ever heard Lea Salonga's Two Words that she sang on her own wedding day. Since I never heard about it or even aware of the song, my cousin then gave the song. Listened to it couple of days later and well...I almost cried. Got teary eyed for sure.

A week or two weeks later, she, again my cousin, told me about this video. Found it on Youtube and this time, I cried. And really wished I can do that on my own wedding. Here's the link http://www.youtube.com/watch?v=ji3bEFoBYtA

Next was to find the original song. And what a surprised! I finally found that link! Here's the link if you want to download Lea Salonga - Two Words
Or here another link to download Lea Salonga - Two Words (link 2)
Listen to it first if you like



MusicPlaylist



And here's the lyric
In a while, in a word,
Every moment now returns.
For a while, seen or heard,
How each memory softly burns.
Facing you who brings me new tomorrows,
I thank God for yesterdays,
How they led me to this very hour,
How they led me to this place...

Every touch, every smile,
You have given me in care.
Keep in heart, always I'll,
Now be treasuring everywhere.
And if life should come to just one question,
Do I hold each moment true?
No trace of sadness,
Always with gladness...
'I DO...'

(instrumental)

Now a song that speaks of now and ever,
Beckons me to someone new,
Unexpected, unexplored, unseen,
Filled with promise coming through.
In a while, in a word,
You and I forever change,
Love so clear, never blurred,
Has me feeling wondrous, strange,
And if life should come to just one question,
Do I face each moment true?
No trace of sadness, always with gladness,
'I DO...'

Never with sadness...
Always with gladness...
'I...DO....'

Multiply.com

Well...well...well...gue gak bisa ngomong apa-apa lagi deh...sepertinya Multiply.com bener-bener telah menutup akses untuk bisa donwload musik dari site dia...alhasil, gue jadi kehilangan sumber untuk bisa ber-unduh ria. Untung aja, masih punya tempat yang memberikan gue kesempatan untuk unduh lagu-lagu klasik.

Sempet kepikiran untuk bikin site sendiri, seperti yang orang-orang bikin, yang isinya beragam musik kegemaran mereka, malah mungkin lagu-lagu terbaru, kemudian mereka saved di rapidshare atau mediafire atau another free web hosting dan mereka post link tempat mereka saved those files. Cuma...kok gue ragu ya? Abis, gue ndiri 'kan juga ngambil/nyari lagu di tempat-tempat mereka, bukannya gue yang upload ndiri tuh files, karena gue punya CD-nya. Jadi rasanya gak fair aja, kalo gue gak melakukan upload files itu sendiri. Tapi lihat ntar deh...mungkin gue bisa jadi perpanjangan tangan mereka...mungkin gue bakal nanya sama salah seorang yang emang punya site ndiri...penasaran aja, apakah mereka emang bikin ndiri, yang berarti mereka nyari ndiri tuh lagu atau emang mereka nyari, kemudian mereka posting lagi di tempat mereka...

Hieh...sedih aja MP ilang...padahal isinya dah banyak :(

Eh...ternyata gue masih bisa unduh deh hehehehe...gue baru ngecek lagi tadi...ternyata gue masih bisa...hopefully sampe lama bisanya...

Tuesday, August 19, 2008

Last Night

(Wrote on 18 August)

Malam trakhir di Malang. Rasanya 5 hari gak cukup buat gue untuk melepas kangen. Apalagi mengingat gue cuma ketemu Saphie 2 kali. Tina sekali sedangkan Bondan gak ketemu sama sekali. Gue masih pingin ketemu mereka dulu sebelum gue pulang. Mungkin seharusnya gue pulang nanti aja ya, tanggal 20 or 22 sekalian. Entahlah, kok rasanya malam ini gue mellow sekali deh. Mungkin terpengaruh sama lagu yang lagi gue dengerin kali ya?

Belum ada setahun setengah gue balik Jakarta, dan gue pun stayed di Malang cuma 8 bulan, tapi rasanya udah kangen. Bener-bener lagi mellow deh ini.

Gue bener-bener berharap rasa kangen gue ini bisa terbayarkan di reuni taon depan!!

17 Agustus

(Wrote on 17th August)

MERDEKA!! Indonesia 63 tahun nih hari ini (or yesterday 17 August), jadi tadi ada upacara di Istana. Gue, seharian di rumah aja. Sempet main-main sama Abigail tadi pagi, bawel sekali anak itu! Lucu juga hehehe...

Siang nonton dvd bajakan yg dibawa dari rumah, wanted sm step up 2. Keren. Eh sore Vera ngajak nonton Batman. Akhirnya bilang sama bondan and Saphie supaya gak ke rumah, besok aja baru ke rumah.

Tadi mau nonton yang jam 17.45, tapi abis jadi nonton yang 20.30. Pulang lagi, baru pergi ke Matos jam stngh 8an.

Keren lah! Gila, perasaan tadi nonton ribut deh kita hehehe...yang nonton aku vera sama lisa. Lega dah nonton Batman. Abis nunggu Evan kelamaan. Or Saphie.

Besok hari terakhir. Kalo dah gini baru berasa kurang lama stay di Malang :( tapi mau gimana lagi? Emang mesti pulang sih.

Saturday, August 16, 2008

Reunion and Saphie

Hari ini reuni. Gue dateng around 9 gitu sm Saphie. Mestinya sih katanya jam 7, tapi berhubung Saphie mesti kerja dulu jadi deh baru dateng around 9. Untung juga sih jadi gak tralu lama nunggu acara. Sempet jalan-jalan ngeliat sekolah sama Saphie bentar.

Ketemu sama guru-guru, senyum sana senyum sini, terus beberapa kali nyebut nama karena beberapa pada lupa. No prob, toh beberapa guru yang emang matter to me inget gue :).

Acara penyerahan ISO 9001:2000 berjalan lancar, gak tralu heboh tapi memang dikemas dengan special aja. Klar acara kita lunch bareng. Seru aja ngobrol sana-sini.

Acara temu alumninya ndiri kalo buat gue masih agak kurang jelas arahnya mau kemana or mau bikin apa. Tapi ya sudah lah, yang penting kan dari pihak sekolah udah ada usaha untuk mencoba bikin reuni.

Hawinu sempet komentar soal gue & Saphie yang katanya cocok bla..bla..bla. Beberapa guru juga heran karena ngeliat gue dateng sama Saphie. Gak tau lah. Cuma beberapa guru aja yang emang dah tau soal kita yang gak tralu mempersoalkan.

Pulang main ke rumah Tina, main-main sama Cathy & Eca (Theresa), anak kedua Tina. Si Eca centil banget, cuma mau ketawa sama Saphie doang, sama gue gak mau. Ngeliat Saphie main-main sama anak kecil gitu bikin gue ngerasa jadi gimana gitu. Seneng aja ngeliat dia telaten banget sama anak kecil. Gak kebayang kalo dia ntar punya anak ndiri. Pasti bakal lebih telaten dan sayang banget kali ya.
Gue belum pernah ngeliat Evan gendong anak kecil and gue pingin liat trus membandingkan. Jahat gak sih gue?

Settling in

(Wrote on 14th August 2008)

Dah nyampe nih! Pesawat agak delayed krn sibuk nyari parkir (gila bukan mobil or motor aja yang susah cari parkir di Jakarta!). Trus pas mau landing sepertinya runway-nya pun sedang dipake, maklum di Malang cuma punya 1 runway, jadilah kita yang diatas muter-muter dulu around 10-15 menit, baru landing. Landingnya mulus by the way. Kemudian, ban berjalan untuk bagasi mengalami kerusakan, jadilah pengambilan koper dilakukan manual. Untung saja tidak sampai terjadi kericuhan. Mungkin karena semua tidak tralu diburu-buru waktu kali ya?

So far Malang belum banyak berubah. Masih dengan panas yang menyengat, tetep rame, penuh dengan angkot warna biru, dan tentu dengan motor yang memenuhi jalan raya. So far belum ketemu macet kecuali lampu merah.

Gue dah ganti baju, dah ketemu keponakan gue yang cewek, dah makan pula. Baru aja charge ipod di komputer atas. Bisa online tapi yah gitu deh dial-up, jadi gue gak gitu berharap banyak. Sekarang gue ngantuk. Dengan cuaca yang agak sedikit mendung, dan mengingat ini bulan agustus yang berarti bulan dingin di Malang, tidur sekarang sepertinya enak juga :). Tapi nasib hidung gue yang sepertinya kasian, buntu bo! Udah ah mau tidur dulu.

Oh iya... Selamat Hari Pramuka!

Thursday, August 14, 2008

I'm Leaving on a Jet Plane

Akhirnya gue pergi juga. Akhirnya gue pergi untuk reuni sma gue. Mungkin terdengar simple tapi buat gue ini reuni sma pertama gue, yang dibikin secara resmi oleh sekolah gue. Apalagi kali ini semua angkatan yang diundang. Memang sih, katanya reuni kali ini cuma pra-reuni, karena reuni resminya ndiri taon depan. But still, yang namanya reuni ya reuni.

Masih belum kebayang nanti akan jadi seperti apa. Cuma berharap acara berjalan lancar and temen-temen gue banyak yang datang. Itu aja. Belum ada 2 taon gue pergi dari Malang, tapi rasanya udah cukup banyak cerita temen-temen gue yang gue gak tau.

Jujur aja, situasi gue saat ini bukan situasi yang gue bayangkan waktu dulu, waktu gue masih sma dan kejujuran berbayang di depan mata gue. You know, with all the dream about what I'll become. And then...here I'am far from the dream. But don't worry I plan to make my dream come true. I still have 1 year to make it come true.

Sekarang gue lagi di boarding room, nunggu plane gue jam 7. Masih 45 minutes lagi. Gue nyampe around 5.30, yang berarti gue bangun jam 3.45. Sedangkan gue baru bisa tidur around 1.30. Hieh...

Dari semua barang yang gue bawa, cuma masalah buku yang bikin gue agak cemas. Bukan karena gue takut nganggur, tapi karena gue takut malem gak bisa tidur. Apalagi dengan kebiasaan gue baru tidur jam 4an, kalo gak ada bacaan bisa gila gue. Kalo dirumah sih emak, bisa online gila-gilaan. Which remind me that computer at home is currently unavailable. Anyway, di malang takutnya gak bisa online jadi ya..buku jadi satu-satunya hiburan gue waktu malem. Gue dah bawa 3 buku, 2 inggris, 1 indonesia. Untung di Malang ada Gramedia and gue cuma pergi 5 days. Gak kebayang deh kalo gak ketemu Gramedia hehehe.

Oke. Sepertinya sebentar lagi gue bakal boarding, so..till I'm arrived then.

Sunday, August 10, 2008

Classical Blog

Oke...udah cukup lama gue berhubungan dengan internet. Dan semenjak gue berkenalan dengan internet, rasanya gue belajar banyak hal dan mengetahui banyak hal. Jelas lah!

Dan semenjak gue berhubungan dengan speedy, kemudian beralih ke Fastnet, rasanya tiada hari tanpa unduh dan unggah. Dua kata itu artinya download dan upload, dalam bahasa Indonesia.

Soal unduh dan unggah, yah boleh dikatakan sejak gue mengenal Multiply.com. Sayang sekali, kesenangan gue untuk unduh, semakin hari sepertinya semakin sulit. Bukan karena gue gak ada waktu, tapi sepertinya Multiply.com memang memperketat dia punya rules/kebiasaan, sehingga semakin sulit bagi banyak orang untuk sekedar mencari dan meng-unduh. Tapi, rasanya bukan Ze kalau 'cuma' hal sekecil itu menghalangi gue untuk meng-unduh. :) Bukan bermaksud menyombong, tapi yah...banyak jalan menujur Roma, banyak cara untuk bisa meng-unduh.

So...untuk beberapa saat, atau mungkin setahun, gue hanya tahu soal unduh-unggah dari Multiply. But, boy oh boy...did I wrong about that!!!

Ternyata (yeah...gue telat sadarnya), there are PLENTY of places where you can download musics all over the internet!! Gue ngebahas yang FREE alias gratis ya. Bisa dilihat di list music search engine gue...itu yang sering banget gue kunjungi (almost everytime I log in on Internet). Gue jadi seperti orang gila. Mau nyari lagu apa aja ada. Dari yang baru gue denger di radio sampe yang nyanyi itu orang luar negeri, yang nama penyanyinya gak bisa gue sebutin. Talking about 7th heaven guys!!

TAPI...there's still but on this...sedikit sekali gue menemukan situs yang menampilkan lagu klasik. Bukan tidak ada, tapi SEDIKIT, kalo dibandingkan dengan lagu Pop.


So far, gue baru menemukan hm...let see...berapa ya? Mungkin cuma 4 or 5 sites yang selain menawarkan lagu Pop (paling cuma 20 - 30 %), juga menawarkan lagu klasik, instrument, easy listening, new age, or jazz. And they are:
I know there are more than these sites. I believe there are more than just 5, but I don't know...so far I just saw these sites. It's not many, but it's quite enough, for I haven't downloaded all of their post.

So...any of you know other places or other blogs where I can download classical musics? It would be so much help!!

Thursday, August 7, 2008

Kecanduan


Gila!! Gue emang dah gila kali ya? Rasanya baru kali ini gue addicted banget sama sesuatu. Bahkan melebihi addicted gue sama gajah! At least gue masih bisa mengontrol diri gue setiap kali gue lihat gajah. Tapi untuk yang satu ini. Wuih...gue rasanya mau gila!

Gue lagi addicted banget sama bukunya J. D. Robb, In Death series. Dia udah bikin tuh seri dari around
1995, dengan rata-rata dua seri dalam setahun (dan dia bukan cuma nulis In Death series aja, tapi juga under the name of Nora Roberts), sampe sekarang tahun 2008, tuh buku belum selesai juga. More for me to read then.

Gue ndiri baru baca In Death series tahun 2008 kemaren, karena bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sama Gramedia, jadi gue mau beli untuk test the waters or in this case, test the book. And boy oh boy...I get hooked!!

Siapa sih yang gak tau Nora Roberts? Apalagi yang cukup seneng sama cerita roman picisan model Harlequin kayak gitu? J. D. Robb none other than pseudonym of Nora Roberts. Meskipun gue baca bukunya Nora Roberts, gue biasanya baca yang modelnya trilogy kayak Dream Trilogy, Key Trilogy, In The Garden Trilogy, Circle Trilogy, dan terakhir yang belum selesai - kurang 1 buku lagi -, Sign of Seven Trilogy. Jarang gue baca buku single-nya, yang artinya satu buku, satu cerita. Yang pernah gue beli dan baca adalah Sweet Revenge dan terakhir yang paling baru High Noon.

Tapi J. D. Robb, belum pernah sama sekali gue baca. Dan begitu akhirnya gue baca. Well...well...well...gue langsung suka dan langsung mengadakan perburuan.

Awalnya sih biasa saja (gila, kayak lagu lama aja!). Gak ada niat untuk bener-bener ngumpulin semuanya. Apalagi ini buku berseri, jadi gue cenderung untuk membaca sesuai urutan yang ada. Tapi...karena setelah gue mencari ke hampir seluruh toko buku yang biasa gue datangi (Gramedia, Periplus, Kinokuniya, Aksara) semuanya gak punya buku seri 2, yang ada malahan gue nemu second hand bookshop (pas lagi ada pameran di Mal Gading 3) buku seri 9 dan 10, gue nyerah dan akhirnya beli itu buku.

Dan dimulai lah kecanduan gue.

Dari yang hanya mencari kalau lagi ke toko buku, sampe akhirnya gue spesial ke Kinokuniya PS hanya demi tuh buku. Gak tau lagi deh. Gue bener-bener udah tersepona banget sama tuh buku.

Kayak kemaren, tgl 5 Agustus, gue ke PS bareng Dito dan Freddy. Sebelum pulang gue ke Kinokuniya beli
3 buku dan hari ini udah selesai semua gue baca!!! HUAH!!! Tinggal gue yang nangis-nangis karena sekarang gak punya bacaan!!!! Aduh!!

Hieh...bingung gue...dari 27 buku yang udah diterbitin, so far gue sudah memiliki 14 buku. Masih kurang beberapa, tapi gila man!!! 14 buku??? Banyak juga yah??

Tapi beneran deh, gue perlu beli buku lagi. Apalagi mengingat gue akan ke Malang dan kalo gue gak punya buku, bisa gila gue!

I NEED MORE!!!

Monday, August 4, 2008

Meaning of Caroline

Dari awal, gue jarang banget pake nama Caroline sebagai nama sehari-hari atau nama panggilan. Orang-orang terdekat gue, which means my family, my friends, and my best friends, usually call me Zenia or kadang Zen untuk shortened. Baru waktu gue kuliah di pendek-in lagi jadi Ze. Mungkin karena waktu itu gue masih fresh from Jawa Timur, suka banget ngomong se'..se'...se'...bahasa Jawa untuk tunggu, jadilah gue ikutan dipanggil Ze.

Sebenernya sih beberapa orang agak aneh dengan panggilan gue, Zenia, yang berada sesudah Caroline. Dimana-mana 'kan nama depan yang dijadiin nama panggilan, bukan nama yang kedua. Gak ngerti juga gue, kenapa gue dan adik gue bisa beda sendiri.

Caroline itu nama baptis gue, yang juga nama Emak (Oma dari nyokap). Zenia Ivana itu nama yang dikasih bokap-nyokap. Bener-bener gak tau muncul dari mana. Malah tadinya mau pake huruf X, jadi Xenia, tapi takut terlihat aneh sekali, jadinya milih pake Z. Dan Daud itu jelas, family name.

Nama adik gue juga gak beda. Carmelia itu nama baptis. Tizia Ivani itu nama yang dikasih bokap-nyokap, dan supaya kembar dengan gue. Tadinya Tizia mau dikasih nama Vanessa, tapi gak jadi karena terlalu beda dengan nama gue. Dan Daud, family name. Adek gue juga dipanggilnya Tizia. Carmelia jarang dia pake.

Dulu, waktu masih sekolah, SD - SMP, gue jarang nulis nama Caroline. Kalo ditanya Nama, selalu cuma nulis Zenia. It's enough. Everyone seems to know who I was. Dan semua orang tahu kalo nomor absen gue bukan yang paling akhir. Jadi gue gak pernah repot-repot untuk menambahkan huruf C atau kata Caroline di depan nama gue.

Tapi semua itu berubah pas gue SMA. Gue harus nulis nama Caroline di depan, supaya memudahkan mereka melihat buku absen. Ditambah lagi, gue harus siap dipanggil Caroline. Tentu aja, lama-lama toh semua tahu panggilan gue Zenia.

Hal yang sama terjadi lagi waktu kuliah di Untar. Ada beberapa yang manggil Caroline, tapi toh dengan cepat semua tahu nama panggilan gue Zenia, yang berubah lagi menjadi Ze.

Lambat-laun gue jadi mulai menerima nama Caroline sebagai nama gue. Sebagai nama panggilan maksudnya. Karena sekarang, pas di YAI, hampir sebagian besar tau atau manggil gue dengan Caroline (Yeah I know...there's something about why I let them called me Caroline. But, we'll talk about it later). Dan lambat laun gue jadi males aja menjelaskan atau meralat mereka supaya memanggil gue dengan nama Zenia.

Buat gue nama Caroline itu...grand, feminine, and delicate, which I'm not the three of that, bikin gue agak sedikit...jengah menggunakan nama Caroline.

Tapi kalo lihat keterangan di bawah sih...gue banget!!! Hahahaha... not all of it but some of it or a lot parts of it is me.

Read it for yourself. And maybe you can find what your own name means.





What Caroline Means



You are very open. You communicate well, and you connect with other people easily.

You are a naturally creative person. Ideas just flow from your mind.

A true chameleon, you are many things at different points in your life. You are very adaptable.


You are usually the best at everything ... you strive for perfection.

You are confident, authoritative, and aggressive.

You have the classic "Type A" personality.



You are wild, crazy, and a huge rebel. You're always up to something.

You have a ton of energy, and most people can't handle you. You're very intense.

You definitely are a handful, and you're likely to get in trouble. But your kind of trouble is a lot of fun.



You are well rounded, with a complete perspective on life.

You are solid and dependable. You are loyal, and people can count on you.

At times, you can be a bit too serious. You tend to put too much pressure on yourself.



You are relaxed, chill, and very likely to go with the flow.

You are light hearted and accepting. You don't get worked up easily.

Well adjusted and incredibly happy, many people wonder what your secret to life is.



You tend to be pretty tightly wound. It's easy to get you excited... which can be a good or bad thing.

You have a lot of enthusiasm, but it fades rather quickly. You don't stick with any one thing for very long.

You have the drive to accomplish a lot in a short amount of time. Your biggest problem is making sure you finish the projects you start.



You are very intuitive and wise. You understand the world better than most people.

You also have a very active imagination. You often get carried away with your thoughts.

You are prone to a little paranoia and jealousy. You sometimes go overboard in interpreting signals.



You are friendly, charming, and warm. You get along with almost everyone.

You work hard not to rock the boat. Your easy going attitude brings people together.

At times, you can be a little flaky and irresponsible. But for the important things, you pull it together.


Wedding

No. It's not about my wedding! Tapi memang ada hubungannya dengan wedding.

Tiba-tiba Meta, salah seorang temen gank gue di Psiko Untar, telpon. Or gue yang telpon dia, karena dia telpon gue gak angkat, terus dia sms bilang mau ngomong, tapi gue lagi in the middle of CSI:NY, jadi yah gue milih untuk gue yang telpon at 10 pm.

So...waktu sempet sms-an bentar, gue iseng nanya ada apa, apa dia mau kirim undangan or apa. Karena kalo emang dia mau kirim undangan, yah...lebih gue sms dia address gue dong. Lebih gampang gitu lho. Kenapa gue bisa tiba-tiba nanya soal wedding? Karena sekarang udah bulang Agustus dan gue inget, dia pernah bilang kalo mau married sekitar Agustus. Make sense dong.

Ternyata, Meta minta gue untuk bantu dia pas di wedding.

WOW!!

Not so surprise. But still, WOW!!

I'm honored, happy, and thrilled to have the opportunity.

Gara-garanya, Mendi, nama calon suami Meta, baca blog gue di Multiply dan dia suka sama tulisan gue. Apalagi dia baca juga, kalo gue kemaren bantuin wedding Fita. Jadi mau minta tolong gue untuk bantu-bantu lagi.

Ngapain? Cuma bantu jalannya foto session di gereja. Gue yang bagian bacain nama orang-orang yang akan difoto.

Simple. Mengingat gue udah pernah melihat wedding Ingrid, rasanya bisa gue handle.

Tapi, tetep aja membuat gue penasaran.

Gue nulis apa aja sih, di blog Multiply gue.

Pas gue liat, ya ampun!!! Dikit! Not much gitu lho.

Memang ada sih soal wedding Fita, atau soal wedding Kokonya Sufei, Jack. Tapi udah. Cuma itu doang. Gak ada soal wedding Ingrid. Padahal gue ngerasa MENULIS soal wedding Ingrid. Gimana gue gak nulis? It was highlight of 2007!!! Meskipun wedding nya sendiri Feb 2008, tapi mengingat keributan dan kehebohan diawali tahun 2007 dan endingnya di awal 2008, kayaknya lebih pas kalo gue taro di 2007.

Anyway, akhirnya gue inget sih, dimana gue taro tulisan itu di diary/notes gue.

Sayang banget, gue waktu itu gak sempet untuk nulis rundown, step by step, seluruh kejadian. Mungkin nanti gue perlu untuk nulis semuanya ulang.

It's a good memory. A striking good memory, that won't come off just like that. But, doesn't mean it won't wear off. Jadi, rasanya tetep perlu gue pindahkan ke dunia maya ini hahaha...

Maybe next time.

Saturday, August 2, 2008

Teenlit

8...9...10...UDAH BELOM?!

Sewaktu masih kanak-kanak, Nesya dan Vino adalah teman sepermainan. Saat mereka bermain petak umpet dan Nesya bersembunyi, Vino malah pulang dan tidak muncul-muncul lagi. Sendirian dan ketakutan, Nesya terus bersembunyi, hingga akhirnya ia ditemukan oleh Mike.

Sepuluh tahun kemudian, Vino dan Nesya bertemu kembali. Vino tetap ingap pada Nesya, tapi Nesya tidak mengenali Vino. Ya, dua bulan sebelumnya Nesya mengalami kecelakaan bersama Mike, kekasihnya. Mike meninggal dunia, dan Nesya Amnesia.

Vino jatuh cinta pada Nesya dan ingin membantu Nesya mengingat masa lalunya. Tapi setelah Vino tahu bahwa Nesya pacar almarhum Mike, sahabatnya sendiri, Vino malah ingin menutupinya. Vino ingin Nesya hanya mencintainya, tanpa mengingat kenangan akan Mike.

Dulu, saat Vino meninggalkan Nesya, Mike-lah yang menemukannya. Dan kini, di saat Mike meninggalkan Nesya, akankah Vino yang mengisi hari-hari Nesya?

Pertama, harus diingat bahwa ini adalah TEENLIT. Don't expect too much, terutama kalo yang baca umurnya udah tua...kayak gue. Tapi, gue rasa dengan gue menulisnya di sini, artinya nih buku bukan buku yang jelek. Seinget gue, belum pernah gue review buku yang menurut gue jelek. Buat apa? Jadi kesimpulannya, nih buku OKE...untuk ukuran anak SMP-SMA-Mahasiswi (max semester...4 kali ya?)

Jadi...mari sekarang kita bahas ini buku.

Ceritanya sederhana dan flow-nya cepet. Gak bertele-tele. Yang buat gue sebagai point plus adalah konfliknya yang udah dimunculin di awal cerita, tapi tidak semuanya. Jadi, konfliknya itu dimunculkan sedikit demi sedikit, baru terakhir, atau mungkin pertengahan semuanya makin jelas. Konfliknya sederhana tapi masuk akal. Karena konfliknya dimunculkan sedikit demi sedikit, mau gak mau memang membuat kita yang baca jadi pingin terus baca untuk tahu apa sih, yang sebenernya terjadi. Endingnya sendiri bagus (happy end lah) dan meskipun agak cheesy tapi yah...boleh lah. Not a bad book. Tapi yah memang cuma untuk passing the time aja.

Oke, itu point plusnya. Oh ya, selain itu, nih buku bikin gue nangis juga. Hehehe...jadi yah...menurut gue bagus lah karena nih buku bisa bikin gue nangis :) walaupun rasanya it's no surprise for some people, that I cried over a book (yeah...I even cried when I read Harry Potter #7), tapi untuk satu adegan tertentu itu gue emang nangis. Jadi itu satu lagi point plusnya.

Sebenernya, ada beberapa hal yang agak membuat gue terganggu. Tapi, mengingat bahwa ini adalah, sekali lagi, TEENLIT, dan yang nulis juga masih muda (sepertinya baru masuk kuliah deh or udah semester 2), gue jadi inget sama gaya menulis gue dulu, yang kurang lebih seperti ini. Jadinya yah...maklum banget!!! So, there aren't any negative points.

Namun, harus diakui, ini cerita sebenernya bisa lebih diexplore lagi. Para tokohnya mestinya bisa lebih menonjol. Kepribadian mereka harusnya lebih bisa menonjol dan lebih bisa dibikin kompleks dan hubungan antara mereka juga jadi lebih tergambar.
Background atau setting ceritanya juga mestinya bisa lebih detail. Seperti rumah, kamar, sekolah, dsb. Belum lagi soal feeling atau kilasan memory yang dialami Nesya. Seandainya bisa dibikin lebih drama or lebih dipoles, gue rasa jadi jauh lebih oke.

Tapi ya itu dia...sekali lagi, ini TEENLIT. Kalo semua yang gue 'minta' di atas itu terpenuhi, tentunya bukan teenlit lagi namanya. Tapi novel dewasa, yang gue jamin jalan ceritanya jadi jauh lebih ribet dan lebih kompleks. Belum tentu lebih bagus sih, tapi mungkin bisa juga lebih bagus.

Sekali lagi, buat gue ini buku udah oke, meskipun pas baca gue jadi agak sedikit memperbaiki/menambah beberapa kalimat, yang menurut gue bisa bikin nih buku lebih bagus hehehe. Tapi toh gue menikmati membaca buku ini. Gue tertawa untuk adegan-adegan yang lucu dan gue menangis untuk adegan-adegan yang sedih. Dan yang pasti, gue gak nyesel beli nih buku.

Friday, August 1, 2008

LEGA!!!!!

Haduh...bener-bener deh!!!

Diantara temen-temen gue, emang gue yang dinyatakan paling jago berbahasa Inggris (padahal Dito lebih jago), karena gue yang paling rajin dan sering serta lebih memilih untuk membaca novel (bukan sastra) yang bahasa Inggris (kecuali pengarangnya orang Indonesia). Di rumah juga gitu. Meskipun gue, nyokap dan Tizia sama-sama rajin, doyan, dan prefer baca buku bahasa Inggris (sekali lagi, kecuali pengarangnya orang Indonesia), gue memang tidak ada duanya dalam hal baca buku. Ya iya lah, orang gue yang pengangguran.

Sama halnya dengan soal nonton film/tv di cable. Kadang pendengaran gue lebih tajam dibandingkan Tizia kalau nonton film Barat yang gak ada teksnya.

Jadi, dengan segala 'kemampuan' itu, bokap dan nyokap gue merasa gue cukup capable untuk melakukan beberapa translation.

Translation. Translate. Bukan hal yang aneh lagi sih, mengingat waktu kuliah sering banget dapet tugas merangkum, mereview sampai men-translate buku-buku diktat yang emang bahasa Inggris.

Tapi ya ampun!!! Ketika tiba-tiba nyokap gue minta gue untuk mentranslate 12 halaman A4, yang merupakan sebuah proposal Bank, dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris mau gak mau gue kelabakan. Bukan soal 12 halaman, tapi lebih pada soal topiknya.

Finance. Economy. Accounting.

Ya ampun!!! Sama sekali bukan my thing!!! Waktu bokap minta gue translate dengan topik Scout aja gue masih gelagepan. Apalagi ini, bidang yang sama sekali tidak gue geluti.

PLUS, gue harus translate dari Indo ke Ingg. OMG!!! Do you know HOW HARD that is???

Yang ada, gue mempekerjakan Dito, Freddy dan Winy. Mostly Dito. Gue janji untuk traktir dia Venti Starbucks!!! Kalo Freddy mungkin cuma gue traktir donut J. Co or Krispy Kreme. Winy...cuma thanks doang kali ya hahaha...soalnya dia cuma 1 alinea doang.

Gue sampe nyaris gak tidur dan bener-bener muter otak. Gue tertolong banget sama Dito, padahal dia sendiri juga lagi REVISI THESIS!!! Duh...kalo bukan sahabat sih...gue rasa gue dah dibiarkan terkapar tidak jelas tuh sama Dito!

Tapi toh akhirnya selesai juga. Dan LEGAnya bukan main. What a relief!!!

Gue dah bilang sama Dito, next time gak lagi deh!!


Bukan soal gak mau translate, tapi karena bidangnya bukan bidang gue. Apalagi suruh translate dari Indo ke Ingg, karena gue lebih milih dari Ingg ke Indo. Menurut gue lebih gampang.

Sekarang, masih ada 1 PR lagi yang belum selesai. Another translation. Kali ini punya bokap. Untungnya, ini bidang yang gue kuasai dan bahasanya dari Ingg ke Indo. Jadi agak lebih lega.

So sekali lagi...thanks a lot Dito for your help. Thank you so much!!!!

Dan untuk Freddy, thank you juga, yang tetap bersedia membantu gue. Juga untuk Winy, yang tiba-tiba gue ambush begitu saja untuk translate. Thanks a lot ya guys!! Thank you!!
Free Delivery on all Books at the Book Depository
Please e-mail me directly if you have any question about things that I wrote in this blog at celotehze@yahoo.com